Minggu, 02 Juni 2013

CURCOL BAGIAN XIV

Kupikir setelah seminggu lebih sakit, mamak akan sembuh. Terlebih sudah terdeteksi 80% kesembuhan, nyatanya... Aaahh!

Kamis kemarin si Emak kambuh lagi. Udah dari malam kamisnya sih, tapi kupikir itu cuma ya begitu aja. Nyatanya besok tetap harus ke dokter. Katanya, gak ada apa-apa. Omo, udah bengkak gitu kok ga terdeteksi sih kenapa? Setelahdari dokter, emak udah seperti biasa. Dan puncaknya menjelang maghrib. Beliau kayak kesetanan nahan sakitnya. Baru kali itulah kulihat beliau nangis. Rasanya nyesekin juga. Untunglah aku ga sendirian ngurusin si mamak. Ada adikku yg ke sana kemari manggil dokter. Pokoknya malam itu rasanya aku... stress berat! Tidak tahu harus bagaimana? Kepalapun rasanya mau pecah. Aku bener-bener ga tega ngeliat mamak.

Setelah dokter terakhir pulang, barulah mamak baikan. Bukan sembuh. Baikan, ga meraung-raung lagi. Aku bersihin kaki mamak yang udah merah ppadam karena terus digaruk. Di situlah tangisku pecah. Ada rasa takut yang menyelimutiku. Aku takut kehilangan Ibu. Sangat takut. Aku masih butuh mamak pikirku, jadi benakku terus berdoa supaya Tuhan mengembalikan kesehatan Mamak. Aamiin...

Alhamdulillah kesembuhan mamak sepertinya udah 50%. Beliau sudah bisa tidur malam meskipun cuma empat jam dan siang ini beliau masih tidur di sebelahku.

Sungguh ini cobaan yang sangat menggalaukan bagiku. Tapi aku yakin bisa melewatkannya sendirian. Seperti sebelumnya aku diam. Akupun tetap diam sampai detik ini. Sungguh, aku cuma nggak pingin jadi beban. dan masalah tulisan di blog ini, kuyakin cuma si hadi yang baca. Aku benar-benar masih ingin sendiri. Semoga tidak ada yang membenciku karena kesalahanku.

Banyak yang tidak bisa di bagi dengan teman. Banyak sekali. Terlebih jika teman tersebut memberi label 'jauh' pada pertalian sederhana ini. Dan aku mulai menutup diri, sejak kata itu menembus telingaku. Seperti ada sugesti atau apalah yang memerintahkan untuk tetap realistis. Ini bukan dunia literatur. Bagaimanapun, yang jauh bukanlah tumpuan. Sekarang, kurang realistis bagaimana aku? Tulisan 'sabar ya' itu tak pernah cukup. Tidak pernah akan menentramkan jika hanya sebuah tulisan.
Demikian...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni