September, tepat setahun
yang lalu (sepertinya) saya posting kabar baik tentang naskah saya yang mau
terbit. Berjudul Pyaar Ke Liye, dan excited banget sama
kelahirannya. Tapi sepertinya Allah lagi menguji saya. Setelah novel Allien
Cungkring tiga tahun lalu batal terbit, tahun lalu novel tersebut batal terbit
juga. Jangan tanya gimana perasaan saya. Hancur banget! Waktu Allien Cungkring
batal terbit, saya cuma berseru--oohh, gitu ya mbak? Yaudah deh nggak apa-apa.
Meski kesel nggak jadi terbit, tapi saya tetap baik-baik aja. Nggak sehancur
waktu novel Pyaar Ke Liye itu batal. Saya nggak cuma nangis, tapi
guling-guling. Sesek banget!
Cover lama Pyaar Ke Liye |
Mungkin karena ngerasa
perjuangan bareng novel yang awalnya saya kasih judul Humdard itu
berat banget. Butuh riset seumur hidup. Karena suka India nggak bisa cuma
karena Serial India lagi tayang di Indonesia. Saya harus familiar dulu sama
negaranya. Tahu apa yang tabu di sana dan bagaimana logat orang-orang sana.
Seru-seruan akrab ataupun seruan formalnya. Enggak bisa kalau cuma setahun dua
tahun. Faktanya, saya tahu all about India sejak kecil lewat film Bollywood.
#nyengir.
Dan waktu dapet kabar
Pyaar Ke Liye batal terbit itu rasanya, lebih nyesek lah dibanding diputusin
pacar atau dijauhi gebetan. Ada kali dua bulanan saya nangis tiap inget Pyaar
Ke Liye batal terbit. Dan tempat saya berkeluh kesah cuma Allah SWT. Tiap malam
tanya solusi dan akhirnya Allah pun memberikan saya jawaban berupa Universal Nikko.
Sekitar bulan Februari,
Pyaar Ke Liye saya tawarkan pada pemilik Nikko, Appa Mayoko Aiko yang sangat
baik hati dan tidak sombong. Saya juga berkeluh-kesah padanya. Dan surprise-nya
beliau melihat naskah saya ini unik. Belum ada menulis naskah seperti ini
sebelumnya. Beliau tertarik asal saya menjaga keunikan tersebut dengan
mengkarakterkan India ke diri saya bukan hanya sebagai karya saya. Saya
langsung bilang, "Appa, saya udah begitu sebelum naskah ini saya
tulis." Beliau langsung berdiskusi sama Pimred, Teh Cantik Teh Eva Sri
Rahayu. Dan sambutannya sama. Tertarik sekali. "Ini bisa jadi terobosan
baru buat dunia literatur." Begitu kata Teh Eva kira-kira waktu itu. Duh rasanya
bahagia banget. Alhamdulillah aja nggak cukup buat mempresensikan rasa syukur
saya.
Dan setelah kerja keras
tim beberapa bulan, Pyaar Ke Liye akhirnya menunjukkan wajah barunya.
Wajah Baru Pyaar Ke Liye |
Proses pembuatan wajah
baru PKL ini pun nggak singkat. Karena aku bawel banget terutama untuk
pembuatan kaver. Kebetulan yang bikin ini Gege Paulus Nugroho, tim Nikko yang
sebelumnya sering banget share film-film Asia--Asia lho, mencakup Korea,
Taiwan, India, Thailand, Jepang, makanya aku agak bingung kenapa waktu TV atau
penerbit nyebutin kategori Asia itu cuma sebatas Korea, Taiwan, dan Jepang
padahal kan India masuk Asia. *skiip aja bagian ini
Ge Paul--begitulah
panggilan sayang saya, ini orangnya asik banget. Ketika saya kasih beberapa
gambar buat ngedukung mood doi ngegambar, Ge Paul langsung excited.
Kenapa judulnya Dilwale,
bukan karena waktu itu film Shah Rukh Khan dan Varun Dhawan terbaru lagi tayang
sih. Diganti judul Dilwale karena Pyaar Ke Liye itu nggak marketable menurut
Teteh Pimred. Alasan keduanya karena Dilwale sendiri berarti 'Hati pemberani'
dan dua kata itu mewakili karakter si cowok banget. Nggak cuma karakter
cowoknya, karakter ceweknya di sini juga bisa dibilang berani. Alasan ketiganya,
mungkin saya suka film Dilwale Dulhania Le Jayenge pake BANGET! Jadilah
kesepakatan Pyaar Ke Liye menjadi Dilwale.
Waktu saya posting cover
Dilwale di Instagram @xharders, sempet ada yang nanyain. Itu nggak apa-apa pake
judul Dilwale? Hak ciptanya gimana? Waduh! Saya ngakak bacanya. Serius banget
ya? Tapi di lain sisi saya seneng sih, nih orang responsif banget sama postingan
saya. Dan barang kali pembaca lainnya juga sempat bertanya, alangkah baiknya
saya berikan jawabannya sekarang.
Dilwale itu sebuah kosa
kata dalam bahasa India yang bisa diartikan sebagai 'Hati Pemberani' dan
pemilik kata itu sendiri ya India beserta isinya. Sama dengan artinya, milik Indonesia beserta isinya. Jadi kalau ada orang mau pake 'Hati
Pemberani' sebagai judul film, judul sinetron, judul buku, judul dagangan, it's
oke. No hard feeling atau sampai izin negara segala. Hei, that word milik semua
orang. Pakai saja nggak perlu izin segala dan nggak akan dituntut karena hal
itu nggak melanggar peraturan atau hak cipta. Begitupun dengan Dilwale. Nggak
akan dituntut sama yang punya film Dilwale, karena toh film berjudul Dilwale
nggak cuma yang dibintangi SRK doang. Bejibun Dilwale yang telah dibikin
filmnya sepanjang sejarah perfilm-an India. Jadi pemberian Judul Dilwale di
novel bukan sesuatu yang fatal.
Meski novel
Dilwale ini sebenarnya terinspirasi dari DDLJ, Dilwale bukanlah hasil plagiasi film tersebut ataupun film berjudul sama. Adegan yang saya creat di dalam novel hanya imajinasi belaka. Bukan gabungan dari DDLJ ataupun film lainnya. Ada satu adegan yang iconic banget di DDLJ saya sertakan di dalamnya, sebagai
tanda sukanya saya sama film spesifiknya adegan tersebut tanpa bermaksud untuk
memplagiasi. *Toh ada penulis novel best-seller Indonesia yang menggunakan nama
pena india juga pernah menggunakan beberapa adegan iconic film India yang saya
anggap sebagai tanda sukanya dia sama film tersebut.
Sedikit spoiler, karakter wanita di dalam Dilwale sangat menyukai film Bollywood khususnya DDLJ, jadi jangan heran jika beberapa dialog sengaja saya sematkan untuk memperkuat karakter si gadis. Namun begitu, sumber dialog tersebut saya sebutkan di dalam footnote.
Berikut blurb alias sinopsis back cover Dilwale,
Dear Papa….
Sejak kecil kau telah memilihkan banyak
hal untukku.
Nama, mainan, teman, sekolah bahkan
pekerjaan.
Tidak bisakah kali ini aku memilih teman
hidupku sendiri, Papa?
Aku hanya ingin hidup dengan laki-laki
yang kucintai bukan yang akan kucintai.
Lelaki yang akan membuatku bersedia
meninggalkan duniaku dan berbagi dunianya.
Aku hanya akan memulai permainan kehidupan
ini dengan orang yang tepat. Sebab aku tidak tidak ingin melihat air matamu
suatu saat nanti jika aku tidak berhasil mengakhiri permainan dengan
kemenangan.
Aku hanya akan menikah dengan Raj-ku,
Papa.
Your baby girl as always, Sanjana
***
Dilwale is a sweet love story. Akuberasa nonton
film India beneran. Lucu nih kalau sampai kisah cintanya Sanju dan Raj dibikin
filmnya.
(Isabella
Fawzi, Artis)
So guys, jangan lupa akhir September ini mampir ke gramedia buat nyulik Dilwale ya. Dijamin kamu akan ngerasa seperti di India atau nonton film India deh.
Kata dilwale artinya keren. Deep. Perjuangan Kak Viv juga deep. Sempat nangis selama dua bulan juga karena batal dipinang naskahnya. Huhu. Sedih bacanya :(
BalasHapusSukses buat novelnya, Kak Viv! 😘
Makasih Icha. Iya syedih banget waktu dikabarin batal huhu kayak ini lhoo... Seolah olah diputusin sama babang VD hihihi
HapusKeren banget kak. perjuangan emang nggak mudah. gue salut sama lu kak, jangan pantang menyerah.
BalasHapuskarya lu harus di baca sama orang-orang. biar orang tau kalo lu punya karya yang unik, beda.
Thanks semangatnya ^^
HapusKerennnn.
BalasHapusSemangat terus untuk promosi bukumu ini ya Vie.
Thank you achaaa :*
HapusAw ... aw ... nyesek ya kalau udah ACC nggak jadi terbit T.T Tapi syukurlah, akhirnya menemukan jodoh di tempat lain
BalasHapus