Selasa, 31 Desember 2013

REVIEW #SUS



Ternyata ngebaca naskah mentah dengan naskah yang sudah cetak itu beda rasanya lho. Waktu masih berbentuk mentah, kayaknya seneng gitu. Apalagi pas ngedit setelah di ACC, rasanya kupingku terbang melayang. Tapi pas udah jadi novel begini, saya malu-malu gitu bacanya. Terus lama-lama saya jadi lupa kalau saya yang nulis. Waktu mulai ngebaca ulang, saya jadi ngerasa pembaca. Maka dari itu saya mau review #SUS di blog aja. Nggak spoiler deh, cuma mau ngomentarin aja yang menurut saya kurang pas sebagai pembaca. Sebagai PEMBACA!!!
*dan ada sedikit tanggapan juga sebagai penulis.


·         Ucapan terimakasihnya, gila! Sehektar!!!
—maklum, dibuku pertama nggak pake thanks to jadi balas dendam gitu deh.hehehe

·         Tanda seru di bagian awal sungguh sangat mengganggu! Ngerasa dibentak-bentak gua bacanya.
—padahal  udah saya edit setiap tanda serunya.Mungkin hasil editan saya nggak dipakai editor. Huaaa…

·         Bahasanya juga kaku di awal-awal, saya jadi ngerasa lagi ngebaca logatnya dubbing di drama korea. Juga banyak pengulangan kata di setiap narasi. Jadi aneh bacanya.
—hehehe…

·         Settingnya kurang menonjol, mungkin karena pake POV1 kali ya.
hhehehe
 
Salah satu judul Bab di SUS
·         Pada waktu Rheya ngomong sabar ke Arel itu kok kayaknya gimanaaa gitu… ngerasa aneh aja bacanya. Perubahan mood Arel juga terjadi dengan sangat singkat.
—Huhuhu… Next time lebih memainkan emosi.

·         Sayang cuma 192 hal, padahal kalau bisa lebih tebel, ceritanya bisa tereskplore lagi. Lebih bikin penasaran, greget dan bikin gua yang ngebaca ngerasa sayang buat cepat-cepat ngelarin. #SUS saya baca dalam hitungan jam. Agak datar gitu…
—Iya ya kurang tebel. Kalau tebel kan lumayan royaltinya. Haghaghag… *Plak!

·         Blurb-nya bikin penasaran, tapi setelah menamatkan Novel ini gua jadi mikir, kok nggak nyambung ya sama judulnya?
—disambung-sambungkan aja deh, ya. hihihi

·         Menurut saya kelebihan #SUS terletak pada tema. Suka sekali dengan adegan Haykal memberitahu kebenaran dengan caranya. Pangeran Astralnya juga manis banget, nggak nakutin. Endingnya nggak kayak novel teenlit kebanyakan yang selalu berakhir dengan jadian. Yang terakhir, #SUS lebih bagus dari novel pertamanya penulis. Gua yakin, makin lama penulis bisa menulis dengan sangat bagus. Good Luck!
—tengkyu atas komentar dan masukannya. Next project bakalan lebih bagus lagi.

·         Dari lima bintang, Satu Untuk Selamanya saya kasih 2 bintang.
—Xie Xie Ni, semoga novel berikutnya kasih 10 bintang ya, *Lho?

KEJUTAN AKHIR TAHUN



30 Desember 2013

Tadinya saya galau berat mikirin ajang parano daro di Tanjung Balai. Mau ke sana tapi aksesnya susah kalau pulang dari kampus langsung tembus. Nggak mungkin juga nggak ke sana. Soalnya Zakiya masuk final. Tapi… Emak sama adek nggak di rumah, mereka memasrahkan rumah pada saya buat dijaga. Kalau saya pergi siapa yang jaga rumah?

Di tengah kebingungan saya, di rumah sudah terjogrok bungkusan besar. Setelah saya ambil, ternyata isinya bukti terbit novel kedua. Aih, senangnyaaa...—walaupun masih dirundung dilema. Padahal beberapa hari ini saya nanya-nanya sama pikiran saya sendiri, kapan bukti terbit nyampe ya? Akhirnya sebelum ganti taun #SuS saya udah nyampe. Alhamdulillah banget lah. Saking senengnya sampe lupa kalau harus pergi ke Tanbe. Saya malah sempet ngebuka satu sampel, ngeliat isinya yang  bagus banget. Hiyaahh…  jadi lupa kalau harus beres-beres, mau ke Tanbe.


Setelah debat dengan Rahmayani akhirnya kami mutusin pulang dulu ke rumah terus naik kereta (motor) ke rumahnya Zakiyah, kemudian bareng Baba Ummi-nya pergi ka Tanbe pake motor (mobil). Nebeng gitu…  dan ternyata kepergian saya tidak mengecewakan. Zakiyah didapuk menjadi Daro Intelegensia. Keren sekali. Ditunggu traktirannya ya, Zakiya. hihi



Zakiyah di malam final Parano Daro


SATU UNTUK SELAMANYA



Jumat, 27 Desember 2013

HILANG

Bersama kamu aku ngerasa nggak butuh siapa-siapa lagi.

Tapi semuanya udah berubah. Sekarang aku sedang memainkan sebuah permainan yang bisa membuatku lupa bahwa kamu sudah benar-benar hilang dalam kehidupanku.

Senin, 23 Desember 2013

DESEMBER KALA ITU

Aku pernah duduk sendiri di keramaian. Aku menunggu seseorang hingga pikiranku melayang jauh. Ada sebuah cemas dan juga cemburu tapi masih ada kesabaran dan juga mengerti. Aku masih duduk di sana meski angin telah membisikkan sesuatu. Sesuatu yang selalu kutakutkan.

Aku menyibukkan diri, mencoba mengusir kekhawatiran lewat sebuah permainan baru. Bahkan aku lupa kalau aku masih menunggu. Hingga kamu datang penuh senyuman, aku bahkan terlihat bahagia. Dan lupa kalau kamu pernah membuatku bosan menunggu. Aku nyaris murka, tapi kusadar untuk apa semua itu? Ketika kamu datang dan melambaikan tangan, bahkan ku tak melihat rasa bersalah itu di raut wajahmu. Semuanya baik-baik saja. Aku bahagia kamu datang (lagi). Itu saja cukup, meskipun akhirnya kutahu kamu jatuh cinta pada yang lain, sedang kamu sendiri lupa, bahwa ada aku yang pesan panjangnya kamu abaikan.

Belakangan kutahu, yang telah berlalu adalah sebuah lelucon.




Desember 2012

Senin, 16 Desember 2013

NO ONE

Tidak! Bahkan sampai hal terburuk, hal yang pernah kutakutkan ini terjadi sekalipun, aku tidak pernah memberitahu siapapun.
Tidak! Aku bukan seperti itu. Aku hanya tidak ingin seorangpun tahu apa yang sedang terjadi kecuali kita. Bahkan ketika hal terburuk ini terjadi, aku tidak membiarkan siapapun tahu. Karena aku hanya ingin yang mereka tahu adalah semuanya baik-baik saja. Sehingga ketika semuanya benar-benar sudah baik-baik saja, mereka tidak akan pernah tahu apa yang telah terjadi.
Tidak akan kubiarkan mereka tahu. Aku cuma tidak ingin ada spekulasi buruk. Tentang aku juga tentang kamu!

Jumat, 13 Desember 2013

DEAR PEPINUS

Hai Nus...

Wanita itu datang lagi.
Perempuan baik itu masuk kembali di antara kami.
Aku nggak tahu deh harus ngapain, padahal kan sudah cukup lama dia menghilang. Bahkan aku sempat bahagia karena dia, perempuan cantik itu, tidak ada lagi diantara kami.

Jahat ya aku?

Well, gimana ya?
Aku cuma takut aja dia benar-benar diantara kami. Seperti dulu? Tolol! Padahal dulu itu kami masih sama-sama kecil. Nggak tau apa-apa. Dia baik sih, ya pantas aja banyak yang lebih perhatian ke dia. Nggak. Aku nggak pernah benci sama perempuan itu kok. Suer. Cuma....

Nus... Bisa nggak perempuan baik itu nggak jadi sebuah garis pembatas antara aku dan dia. Walaupun cuma teman, aku... aku... aku... nggak suka aja ada dia diantara kami. Thats only!

Tapi...

Ah lupakanlah Nus....
Kupikir masalahnya cuma ada di aku.

Jumat, 06 Desember 2013

DIALOG SEBUAH FILM

Dia berjanji pada seorang gadis, tapi jatuh cinta dengan yang lain.

Seorang Ibu tersenyum bahagia ketika membaca tulisan "I love you, mom" buatan putri semata wayangnya yang masih berumur tujuh tahun.
"Ma, jika ayah tidak mencintamu lagi aku akan mencintaimu selamanya. Bahkan kalau mama menyuruhku untuk menghapus ayah dalam kehidupanku, aku akan melakukannya ma."
Sang Ibu hanya menangis haru sambil membelai rambutnya.


#Ankahee
 

FRIEND ZONE FOREVER










A guy and a girl cant be just friend.


Friend Zone Forever

Kamis, 05 Desember 2013

Selasa, 03 Desember 2013

TELL ME OH GOD

Today I'm on top and the sky is below.
Today I'm ahead and the world is behind.


Tell me, O God,
what shall I do now?
Shall I walk straight or shall I proceed
backwards?

Laughter spreads for no reason,
when the wind blows it bubbles up.
I'll take care, I'll fall down.
Shall I walk by the hair on my head, or with
my feet?

Sway on, waves, don't stop, darling!
I'll watch where this wave comes to a halt.
I'll walk on these waves.
Shall I walk by the hair on my head, or with
my feet?

Today I'm on top and the sky is below.
Tell me oh God
What shall I do now?

Minggu, 01 Desember 2013

BARU TAHU

Saya baru tahu kalau lagu duet Mansyur S dan Elvi Sukaesih yang berjudul Gadis Atau Janda itu disadur dari lagu India. Plek! Persis! Hanya saja saya nggak tahu liriknya plek begitu atau enggak.

Entahlah! Lagu itu diputar begitu saja dalam film Trimurti.

#RandomPost