Rabu, 19 Juni 2013
CURCOL BAGIAN XXIV
Ada kalanya kita mengagumi diri sendiri meskipun kita merasa tidak secantik bidadari. Dan saya adalah orang yang selalu merasakannya. Terkadang, meskipun selalu merasa minder, saya mengagumi apa yang diberikan pada Tuhan di diri saya. Selalu
mengagumi apa yang saya miliki meskipun itu buk
anlah yang tercantik. Seperti saya yang dengan bahagianya berkedap-kedip di depan kaca. Iya, saya menyukai mata saya. Ketika memandangi keduanya, saya selalu bahagia. Entahlah! Saya merasa keduanya begitu indah, sehingga saya selalu
mengumbar senyum kecil ketika memandanginya.
Bahkan saya pernah berlama-lama di depan cermin hanya untuk memandangi mata saya. Mata adalah yang selalu menjadi pertama ketikaku dihadapkan pada sebuah cermin.
Kata mereka, mata saya sipit. Tidak tahu apa semua orang setuju atau tidak, tapi sipit adalah julukan yang paling sering orang-orang katakan, dan tak mengapa kalau mereka berdusta. Bagi saya, apapun bentuk kedua mata saya, saya sangat menyukainya.
Pernah sekali, Tuhan memberi saya sakit. Sakit mata. Yang selalu saya takutkan waktu itu adalah, takut jika keduanya tidak akan seindah yang dulu lagi. Setiap detik yang terjadi hanyalah doa. Doa agar tidak sekalipun Tuhan mengambil keindahan keduanya. Nyatanya, Tuhan selalu memberikan apa yang saya inginkan, tidak hanya yang saya butuhkan. Sedikitpun keindahannya tidak berubah. Tetap sama, dan saya semakin mencintai ciptaan Tuhan yang satu ini.
Kedua mata saya,
tetaplah seperti ini, sampai nanti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
emang sipit kok. Yang pake jilbab shh kaya cewe cina muslimah gitu
BalasHapusbleehh..
Hapus