Kamis, 06 Juni 2013

CURCOL BAGIAN XVII

Hari ini begitu banyak peristiwa, maka banyak pula yang aku pelajari, mengerti dan syukuri.

Special day is really really special.
Tidak akan ada orang yang bisa mengerti jika memang bukan harinya.

Berawal dari sebuah angan, lalu kabur. Malam, tepat ketika pergantian hari, aku ingin meniup angka 21, tapi kuurungkan. Besok saja karena aku sudah sangat mengantuk. Semua juga sudah tidur. Maka aku cuma berdoa, untuk kesembuhan Ibu. Aku tidak sempat menggumamkan doa untuk diri sendiri karena memang yang kuinginkan saat itu ya cuma kesembuhan Ibu. Maka aku tutup dengan aamiin...

Tahun ini sama saja sebenarnya dengan tahun kemarin. Wall saya penuh dengan ucapan. Gak banyak sih. Tapi cukup bikin tangan gempor ngebalesnya. Itu hanya 100 sekian orang, bagaimana kalau 3000 lebih teman saya ngucapin selamat ultah. Udah saya gak bisa ngebayangin deh.

Berlanjut ke dunia nyata, ibuku sudah bisa memasakkan sop di hari special ini. Adeku, dia paling banyak makan kue ultah saya dan itu sudah sangat membahagiakan. Di sela-sela membaca setiap ucapan yang tertempel di dinding saya menikmati sekali kalau hari ini adalah my special day. Separuh dari teman sekelas bergantian say happy bday pada saya. Betapa tidak bisa dikira kebahagiaan saya waktu itu, meskipun masih ada sedikit kecewa, tapi ya dinikmati aja dulu hari ini. Ketika pergantian hari nanti tiba, barulah kesimpulannya akan saya ambil. Yang mengejutkan ketika tiba-tiba Jandi melempar sebuah benda bersampul indah di wajah saya. Waktu itu saya memejamkan mata sambil ngedengerin lagunya rio febrian yang di nyanyiin mytha dan benar-benar terharu. Kotak itu adalah kado buat saya dari Jebe. Sebenernya tidak mengharapkan sebuah kado, karena kehadiran mereka termasuk dalam kado yang paling indah buat saya. Meskipun saya akui, sempat protes karena kado tahun ini nggak sebesar kado tahun lalu. haha. Saya cuma bercanda kok...

Beruntung kali ya, mata kuliah tidak sepenuhnya. Jadi bisa jalan-jalan ke pagelaran seni sama segelintir jebe. Lumayan, bisa menambah sebuah memory di hari special saya. Dan memang benar-benar memorable. Saya paling suka masuk ke rumah adat Batak, Nias, Aceh, Melayu, TiongHoa, dan yang terakhir, stan india. Saya lama berfoto di depan tempat yang biasa buat nikah. Iya, yang ada api sucinya itu. Saya bahkan nggak puas. Tapi hari ini adalah yang terakhir. Bersyukur saya nggak ketinggalan.

Ketika hari sudah mendung, saya dan temab sejebe pulang. Di dalam mopen, cuma satu orang yang tahu kakau saya ulang tahun, dan saya bisikin ke dia, sssstt... maksudnya ya biar jangan digembar-gemborkan kalau saya ulang tahun. Biarlah mereka kalau nggak tahu.Dan ya, memang ngak ada yang tahu. Candaan mereka menghibur, dan sangat memorable walaupun sebenernya mereka gak tahu Saya maklumi karena mereka bukan teman-teman dekat saya. Bukan yang setiap bertukar kabar.

Saya sudah memutuskan jauh hari, bagaimanapun nanti, keresahan, kegelisahan, kegalauan, dan kekanak-kanakan akan saya akhiri. Penyendirian akan saya akhiri juga. Ditandai dengan mulainya saya ngadu ke Mas Arling kaau hari ini perasaan saya nano nano. Ada bahagia, kecewa, sedih, semangat dan juga menyesal. Semuanya tumpah di hari ini.

>> to be continue...

1 komentar:

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni