Sabtu, 31 Agustus 2013

THE JOURNEY BEGIN



Hah! Akhirnya sampai juga di tanggal 30 agustus. Yeaayy… Hari ini aku dan delapan anggota cermat lainnya akan memulai petualangan. Mendebarkan sekali. Karena besok aku akan bertemu dengan semua penulis di grup kesayanganku, cendol. Keren kan? Rasanya nggak sabar banget mau cepat-cepat sampai. Tapi… aku takut naik pesawat. Gimana ini?
Ya udah deh, karena aku harus segera berangkat ke bandara, jadi aku sudahi dulu. Mmm, ini masih pagi banget. Dingiiinn… tapi.. nggak lucu kan kalau karena dingin aku nggak mandi? Tuh si gembreng aja sampai keramas. Bbrrr…
**

Kamis, 29 Agustus 2013

CAN’T WAIT TOMORROW



Hari ini aku sudah sibuk sekali. Packing-packing untuk perjalanan besok. Rasanya nggak sabar sekali pergi dari rumah selama 10 hari. Bukan. Bukan karena aku nggak betah di rumah, tapi karena ya besok adalah perjalanan yang sudah lama kunantikan.
Yup! Apalagi kalau bukan kemsasnas. Setelah kemsasnas II yang cuma beberapa hari karena terpaksa pulang lebih dulu, akhirnya aku punya banyak waktu di kemsasnas III. Hhmm, kira-kira seseru tahun kemarin nggak ya? I hope so…
Well, karena hari ini mau ke rumah Zakiyah, transfer tiket ke Jogja, jadi curcolannya sampai di sini dulu ya. Nanti aku janji cerita setiap harinya. We’ll see…
See you next…

Rabu, 28 Agustus 2013

CANT WAIT

Hao mei itu udah gak sabar banget deh pengin naik ke atas bukit. Melihat pemandangan dari atas. Gak sabar banget dia pengin nari-nari di atas bukit. Musiknya pake angin aja. Katanya, pasti seru...

Selasa, 27 Agustus 2013

NO MORE

Bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta pada orang lain sedangkan cintaku sepenuhnya sudah kuhabiskan untukmu.

Senin, 26 Agustus 2013

NOVEL OH NOVEL

Mumet banget kalo mikir soal novel yang pengin di beli. Di list banyak banget soalnya. Sedangkan budget mesti ngirit. Doooohh, saya pengin semuanya. Gimana dong?

Minggu, 25 Agustus 2013

SEPERTI

Detak jantungmu seperti musik dalam hidupku. Tahu kan bagaimana dunia tanpa musik? Begitupun aku.

Sabtu, 24 Agustus 2013

KEPIKIRAN

Bingung deh. Kenapa sih gini terus? Capek tauk! Aku bosan! Kalau begini melulu, bisa mati! No!!!

GOES TO KEMSASNAS

Kemsasnas tinggal menghitung hari. Kalau gak dihitungin pasti makin ga kerasa. Duh, saya jadi gak sabar ngeliat curug nangka yang katanya lebih amazing dari cikole itu. Dan yang paling penting, di sana banyak pinusnya. I love it!

Mmmm, sebelum ke Curug Nangka, lokasi awal adalah Jogja. Namun karena ada hal yang tidak diinginkan lokasi jadi dipindahkan. Jadwalnya juga dimundurin. Untung kuliah masih libur panjang, jadi saya bisa lama-lama ke sana dan planning ke jogja.

Kemsas batal dijogja sebenarnya itu membahagiakan sekali. Karena kalau jadi pasti saya gak bisa datang. Mmm, kendalanya banyak. Ongkos ke sana mahal banget. Untuk sebuah tiket pesawat keberangkatan aja nominalnya lebih dari separuh uang kuliah saya. Terlebih kan saya lagi mengalami masa sulit. Saya jadi ciut. Tapi Tuhan berkata lain. Saya memang ditakdirkan buat hadir kemsasnas 3 dengan beban yang benar-benar sudah dibebaskan oleh Tuhan, dan yeaahh, saya akan hadir. Cant WAIT!!!

Meskipun kemsas batal dijogja, bukan berarti batal juga ke jogja dong. Udah nabung super ngoyo, sayang banget kalau gak jadi ke sana. Karena di sana ada... Ada Rizky? Ah bukan! Bukan itu yang menjadi alasan kuat saya mau ke sana. Sangat bukan. Terdengar lucu kalau sampai ya. Masa saya ke sana hanya untuk ketemu Rizky. Dianya gak mungkin juga bisa ngajak jalan-jalan.

Lalu?

Saya tidak melakukannya untuk seseorang tidak juga untuk diri saya, tapi untuk mereka. Mereka yang baik hatinya. Yang selama setahun ini jadi tumpuan saya. Yang tangannya benar-benar terulur saat saya butuh. Dan itu mereka.

Jogja adalah janjiku kepada mereka. Karena saat hutang nominal bisa terbayar lunas, hutang jasa adalah yang tetap kekal. Sampai kapanpun mereka akan menjadi satu hal yang selalu saya nomor satukan setelh keluarga saya :"D

Ah jadi gak sabar menunggu 30 agustus. Hal yang pertama ingin saya lakukan adalah mencari sebuah tempat dan merealisasikan mimpi saya belakangan ini. Karena cuma hal ini yang menjadi satu-satunya tujuan saya untuk diri sendiri. Sisanya just for looking a smile, a happiness in their face.

Jai Ho!

CANT WAIT

Ah, kenapa jadi gak sabar begini ya? Terus kepikiran sama bukit. Semoga aja beneran ada bukitnya.

Jumat, 23 Agustus 2013

WHAT IT IS?

Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa gak nyaman. Padahal ini diriku. Ini aku. Aku yang sebelum kenal kamu.

Kenapa tiba-tiba aku merasa gak nyaman dengan diriku. Gelisah terus. Ada sebagian dalam diriku yang memberontak, tapi entah apa itu. Entah dibagian mana.

Kusendiri tak tahu kenapa begini.
Apa ini?
Kenapa terjadi?

Aku mulai merasa gak nyaman sama diriku. Gak pernah rasanya seperti ini.

Apa ada yang mau protes?
Kamu, proteslah!

COME TO ME

The whole atmosphere is ringing,
as if a shehnai is playing..
The scented wind twists around me;
the solitude hums to me.
Everything sings; everything is intoxicated!
Why then are you and I silent?
Sing the tune of your heart!
Why are you silent? Sing!
Come to me...

Why does it feel like a cool fire is rippling
through my body and soul?
What kind of melody is this, what kind of
rhythm, in my breath and my heartbeat?
What has happened to me? Explain it, won't
you?

Now there are no complications and no
distances between us, only a sweet
understanding.
Now there's neither a you nor an I, only love
upon love.
Come close enough to hear my heart beat..
Everything sings; everything is intoxicated!
Why then are you and I silent?
Spread through my dreams, you and you alone
Come...

Come to me...

Kamis, 22 Agustus 2013

ANEH

Suka, belum tentu cinta. Cinta sudah pasti suka.

Nah yang aneh tuh begini...

Saya cinta, tapi gak suka.
Saya cinta, tapi gak pengin memiliki.
Saya cinta, tapi pengin ngejauh.


Saya cinta, sangat cinta kamu. Tapi saya gak suka kamu.

Gimana dong?
Antara suka dan cinta kan gak bisa dipaksain
Ini perkara hati!

BUKAN MENUNGGU

Ketika menyukai sesuatu atau seseorang, menunggu bukanlah nama yang tepat. Bahagia ketika mengenal cinta tak bisa diukur dengan sebuah nama.


Entahlah! Mungkin aku naif seperti kata orang.


Bagiku, menunggu bukanlah nama yang tepat untuk kamu. Karena kamu bukan sebuah angkutan. Kamu adalah kamu. Saya tidak menunggu, tapi sedang menjalani. Menjalani hidup yang diberikan Tuhan kepadaku. Bersama kamu.

MIMPI

Setelah satu persatu tujuanku gugur, yang tersisa hanyalah secuil harapan. Senyum mereka, bahagia mereka. Cuma itu.

Lalu muncul sebuah mimpi. Mimpi yang sekiranya bisa menghapus segala kecewa.

Aku ingin berlari ke atas bukit. Menari bersama angin, disaksikan jutaan pinus mungil. Aku ingin mengibarkan selendangku, bersentuhan dengan rerumputan kering, lalu berbaring menikmati semilir angin. Mengasing dari sebuah keramaian yang penat.

Berdua, bersama bayanganmu.

Rabu, 21 Agustus 2013

REASON

Sekarang saya baru tahu kenapa saya nggak pernah ajak Jebe ke rumah. Padahal mereka sering nyindir-nyindir. Terus nyerocos kalau mereka pengin ke rumah saya.


Selama ini saya cuma males aja, dan gak tahu alasan pastinya. Ternyata KENANGAN BURUK yang menjadi alasan kuatnya. Saya baru sadari itu. Ih parah!

Jadi dulu ;

Saya punya geng di SMP. Kalau gak salah terbentuknya kelas VII. Waktu itu excited banget punya geng. Tapi ternyata geng ini cuma namanya aja geng, tapi solidaritasnya gak ada. Geng are just name!

Puncaknya waktu kelas IX. Waktu saya ulang tahun. Saya undang geng saya doang. Enam cewek sama saya. Bukannya Happy malah sedih. Gak ada yang datang. Padahal saya udah siapin semuanya. Makanan, bersih-bersih rumah, bahkan Ibu saya usir suruh dolan. Yang terjadi malah sepi sampai maghrib. Saya nungguin di depan pintu berjam-jam.

Besok paginya, saya cuma diam. Harusnya saya marah sama mereka. Saya ngerasa diperlakuin gak adil. Tapi saya gak bisa. Waktu mereka datang nyamperin, mereka minta maaf kemudian ngasih tau alasan kenapa gak datang.

Rumah saya jauh, katanya.
Ada yang bilang, gak ada kereta mau ke rumah saya.
Yang terakhir, ibunya mendadak sakit.

Alasan yang gak enak didenger.
Tapi saya malah bilang, kalian gak jadi datang kan? Kemaren aku pergi. Duh, untung kalian gak datang.

Perih. Saya masih ingat gimana nyeseknya saya ketika mgomong kayak gitu.

Ulang tahun itu momen yang sangat spesial bagiku. Rasanya sedih kalau teman sendiri melupakannya. Syukurlah beberapa tahun ini saya punya jebe yang membuat ultah saya terus istimewa. Dulu saya pernah berdoa dan Tuhan mengabulkannya. Tuhan kasih jebe ke saya. Geng yang telah memanusiakan saya. Orang-orang yang terima saya apa adanya. Sekumpulan manusia yang terus ada buat saya. Yang siap mengulurkan tangan waktu saya terjatuh.

Tapi trauma masa lalu udah bikin saya mengecewakan mereka. Saya cuma takut aja keulang lagi. Sorry ^^ Kisah di atas begitu perih. Yang mana saya selalu mengalah dan berbohong demi melihat mereka tersenyum. Nyakitin diri sendiri sebenarnya.

*Jadi kalau saya bilang, saya tidak mencintaimu, jangan percaya ya?!

TAKUT

Hujan...
Biasanya, kala hujan turun, senyumku langsung terurai. Seperti bahagia melihat hujan turun membasahi bumi. Membuatku ingin terjun di bawah hujan. Percikan yang membasahi wajah selalu membuatku merasa terlindungi.

Hujan memberi kesejukan. Tapi entah kenapa aku malah merasa hangat. Menyentuh hujan, sama dengan melepas kerinduanku padamu. Sama seperti memelukmu. Terkadang, aku bermimpi, suatu hari kita bisa menikmati bau hujan dengan segelas kopi.

Tapi entah kenapa?
Entah kenapa tiba-tiba hujan berubah.
Mendungnya membuat khawatir.
Hujan tak lagi sama.
Tiba-tiba aku takut jikalau hujan turun dan aku tak bisa berteduh.
Sekarang, hujan benar-benar membuatku takut.
Entahlah! Mungkin karena kamu juga sudah melangkah terlalu jauh.

Yang tersisa adalah kerinduan.
Selalu ada rindu ketika hujan turun.

Minggu, 18 Agustus 2013

ANTARA BEDA DAN CINTA


Dulu, saya pikir kita sama. Sama-sama cinta dan sama-sama punya langkah menuju ke sana...

Dulu, saya pikir perbedaan apapun tak ada gunanya. Dulu, saya berpikir perbedaan itu indah. Dulu, saya menerima setiap perbedaan kita. Pikirku dulu, kita akan saling melengkapi. Kenyataannya saya terlalu kolot. Saya egois pernah mengharuskan, kamu pasti akan menjadi milik saya. Kita pasti akan bersama suatu hari meskipun kita berbeda.

Tapi...

Sekarang, saya baru tahu kalau kita benar-benar berbeda. Kita beda. Saya cinta kamu tapi kamu tidak.


Sekarang saya baru mengerti, bahwa berbeda memang tidak akan pernah bisa menyatu.

Tapi...
______________________________________________

"Saya cinta..selalu cinta dan akan terus cinta
sama kamu, perasaan ini gak akan ada
habisnya" -Perahu Kertas 2-

Sabtu, 17 Agustus 2013

TAKUT

Kalau malam minggu datang, saya suka kepikiran sama satu hal. Dulu, setiap malam kamis dan malam minggu sms selalu datang, dan bunyinya slalu menggelikan "Kring, nanti malam jangan sms ya?"

Mau tahu gak siapa pengirim dan tujuannya sms gitu ke saya?

Pengirimnya itu 'Irvan Loro' sahabat saya. Dia mengirim sms begitu karena pacarnya always jealous with me. Yah! Pacarnya masih super labil makanya suka cemburuan. Setiap datang dua malam khusus itu saya slalu di smsin yang bunyinya begitu. Padahal, saya dan Loro gak pernah smsan rutin dan panjang. Paling nanya yang penting, selain itu, ngapain sms? Dulu gak ada sms gratisan, jadi sayang pulsa. Hihihi

Pernah sih saya kelepasan, sms dia waktu malam kamis dan itu buat dia diintrogasi kayak maling. Kasian yah? Padahal saya cuma nanya tugas doang. Shit!

But, did u know? Setelah hal itu berlalu bahkan sampai sohib saya itu putus dengan pacarnya yang itu saya selalu mewanti-wanti diri untuk tidak melakukan hal tersebut pada teman laki laki saya lainnya.Entahlah! Mungkin saya sudah terbiasa....


Sekarang, hal itu juga akan saya berlakukan untuk KAMU yang tlah menemukan 'seseorang.'

Saya akan menjaga jarak. Tenanglah kamu. Saya mengerti, kok!

Jumat, 16 Agustus 2013

SETIA


Anggap saja ini kisahku. Kisah sederhana yang mungkin akan kuceritakan dengan cara sederhana. Mungkin juga terkesan biasa saja atau sama sekali tidak menarik bagimu wahai pembaca.
Tapi, coba teruskan.

Aku, menunggu...
Sebuah angkutan. Sendiri berteman sepi. Justru ini yang selalu terjadi. Sebenarnya aku tak perlu menunggu satu angkutan umum sampai rela datang lebih awal dan berusaha keras supaya lebih cepat bersiap karena bisa saja aku bersantai. Masih ada angkutan lain. Seperti yang lain pikirkan.

Tapi yang terjadi, aku melakukan yang harusnya tak kulakukan.

Padahal, ada angkutan yang lain saat aku berteman sepi. Ada banyak, tapi aku menunggu yang satu. Sebenarnya kenapa harus angkutan yang itu? Padahal, fisik angkutan yang kutunggu tak lebih bagus dari yang mendahuluinya. Bisa saja aku tergoda dan meninggalkan angkutan tersebut, tapi kenyataannya. Aku masih duduk menunggunya. Entahlah! Entah apa ini namanya?

Terkadang, aku tak punya waktu untuk menunggu. Tapi yang terjadi, aku membiarkan waktu berlalu cepat hanya untuk menunggu angkutan yang kata orang tak layak ditunggu itu. Ketika sampai ditujuan, aku tak menemukan siapapun. Aku terlambat untuk hal yang lain.

Terkadang, aku menangis. Karena angkutan itu meninggalkanku. Padahal aku hanya terlambat beberapa menit. Lalu, selama ini aku menunggu lama, tak berbalas. Terkadang, angkutan itu hanya melambaikan tangan ketika isinya penuh. Lalu aku, dipaksa tertinggal. Lalu, penantianku sia-sia. Padahal aku sudah mengorbankan waktu itu. Namun... Entah kenapa, esoknya, aku masih mau menunggu. Sedang yang lain mengatakan bahwa aku tak punya harga diri.

Terkadang, aku ragu untuk menunggu angkutan tersebut, hingga pada akhirnya aku tergoda pada angkutan lain. Tapi, penyesalan kemudian datang. Kenapa aku melakukannya? Lalu aku mengutuk diri.

Jika angkutan itu adalah kamu...
Mungkin kelak kata maaf akan terucap juga.

"Bukan aku tak bisa menunggumu. Bukan karena aku terburu waktu. Bukan karena kamu yang selalu tak memberi kepastian. Bukan karena kamu yang tak pernah menyuruhku menunggu lebih lama lagi. Bukan juga karena ikatan. Tapi Maaf, aku sudah jatuh hati pada yang lain."

dan aku menyesal...

Selasa, 13 Agustus 2013

JENGAH

Tahu gak sih kenapa selama ini saya gak kepingin dianggap sebagai perempuan?

Perempuan itu punya batas.
Gak boleh ini, gak boleh itu. Harus ini harus itu.
Semuanya serba terbatas.

Saya jengah. Sumpah! Saya benar-benar jengah.

Kenapa saya gak boleh pergi jauh sampai larut?
Kenapa saya gak boleh pergi sendirian?
Kenapa saya gak boleh naik motor dijalan raya?

Karena saya adalah perempuan!
Perempuan!


Memangnya kenapa kalau saya perempuan?
Emang saya gak bisa jaga diri? Setidaknya saya masih punya otak! Saya masih bisa membedakan yang benar dan yang salah. Toh bukan setiap hari saya berkeliaran seperti perempuan yang normal itu.

Ketika saya berprilaku bukan perempuan, saya malah dianggap seperti orang nista. Dan yang bikin sangat sakit adalah, ucapan itu dikatakan oleh saudara sendiri.

Lalu saya harus tetap jadi perempuan? Yang selalu patah langkah? Gitu!

Hey, saya masih tahu yang mana kodrat saya.

Senin, 12 Agustus 2013

MANUSIA DAN ANGIN

Kamu datang membawa mimpi. Aku sempat ragu, namun kamu yakinkan sehingga aku percaya. Ketika aku percaya sepenuhnya padamu, kamu malah pergi. Sedangkan mimpi kita, tergantung begitu saja. Tidak ada kepastian. Dibiarkan saja karena aku tak punya kekuatan untuk menghapusnya. Meraihnya apa lagi? Bagaimana bisa aku meraih mimpi yang kita tulis bersama? Sendiri? Lebih baik tidak. Biarkan saja!

Kamu seperti angin. Tak berwujud namun bisa dirasa. Rasamu beri kesejukan bagiku, manusia. Sekarang menjadi seperti itu bukan? Kamu angin dan aku manusia. Kamu ada disekitarku, namun aku tidak bisa memelukmu. Karena kamu cuma angin.

Kamis, 08 Agustus 2013

BUKAN

Saya sudah melepaskanmu.
Semenjak, kamu secara ga langsung
bilang, lebih suka cewek yg pake
jilbab.
Ketika suatu haripun saya
mengenakannya, semata bukan
karena kamu, tidak juga karena
inginkan surga.

Selasa, 06 Agustus 2013

TAK PERNAH

Aku tak pernah berpikir untuk mengubah diri seseorang menjadi baru. Tidak pernah sekalipun terpikirkan olehku bahwa aku bisa mengubah seseorang yang 'begini' menjadi 'begitu'. Tak pernah sekalipun kulakukan hal itu.

Namun, ketika seseorang ingin mengubahku menjadi orang lain, maka bersiaplah. Bersiaplah bahwa kita akan segera menyelesaikan sebuah ikatan yang mungkin pernah terjalin kuat. Mungkin seperti itu.