Ah, lupa! Kenapa nggak cerita tentang ini
aja tadi? Hah??? Baiklah, saya mau cerita lagi. Kali ini tentang sebuah
perenungan yang terilhami dari sebuah film. Gak usah nebak-nebak film apa. Yang
jelas saya nggak mau bahas film barat. Bagi saya, sekeren-kerennya film
hollywood, kalau pesan dari film tersebut nggak bisa saya tangkep, berarti film
itu nggak keren. Hah!
Oke langsung aja. Saya mau cerita film Tara
Rum Pum. Ini film India lima taon yang lalu kalo nggak salah, dan iya bener.
Ini film keluarga besutan negaranya SRK. Haha... Udah kalau gak suka india sih
jangan lanjut baca. Tutup aja nih blog sayanya.
Tara Rum Pum berkisah soal dua insan yang
menikah tanpa restu tapi saling MENCINTAI. Si Cewek rela dicoret dari daftar
nama pewaris demi pembalap sekeren ARVI! *lupa nama ceweknya bah! Si
Pembalap ini, sudah terkenal karena sering menang lomba balap. Eh apa ya
namanya, saya nggak tahu. Di awal-awal film diceritakan kemenangan si Arvi,
sampai akhirnya dia kalah balap. Dia mengalami kecelakaan dan terpaksa harus
istirahat. Alur cepat karena langsung diceritakan keluarga Arvi setelah setahun
kemudian. Setelah setahun dia balik lagi ke arena, dan tetap kalah! Singkat
cerita, Arvi dipecat dan dia bangkrut karena harus membayar hutang. Bahkan si
cewek sampai rela menggadaikan cincin pernikahan mereka.
Ini bagian yang saya suka.
Setelah dipecat, Arvi dan keluarga terpaksa
harus pindah dari rumah mewah mereka dan dengan kompaknya mereka mengatakan
pada anak-anak mereka kalau mereka sedang mengikuti reality show. Mereka hanya
sementara dan berpura-pura miskin supaya mendapat banyak hadiah. Keren kan
mereka?
Terus, semasa dalam kehidupan baru, mereka
benar-benar susah, dari mulai mandi nggak ada air, --sampai akhirnya mereka
sekeluarga mandi di kolam kota--sampai makan malam harus rela berbagi sama
anjing. Arvi yang belum netap kerja harus rela mengganti mobil demi
mengumpulkan uang sekolah anak-anaknya, dan sang istri malah menyobek cek yang
diberikan ayahnya karena dia tidak suka ayahnya menyela sang suami. Wah! Wanita
yang kereeenn...
Singkat cerita lagi, si bungsu sakit karena
nggak makan siang. Di sinilah klimaksnya. Si anak ternyata tahu kalau mereka
sudah miskin dan dengan sembunyi mengumpulkan uang jajan untuk biaya sekolah.
*jujur, mewek bah pas adegan ini. Di waktu yang bersamaan, Arvi kembali
mendapat dukungan untuk membuat team balap baru. Inilah kesempatan Arvi untuk
kembali ke arena balap. Dan wow, tidak ada usaha yang sia-sia. Arvi kembali
menjuarai balap. Setelah ini, Tamat!
Nah, pelajaran yang bisa saya petik dalam
film ini banyak sekali pemirsah!
Yang pertama, tentang sebuah kesetiaan. Ini
masih berkaitan dengan pesan Mamak saya soal menikah karena Cinta. Dan
lihatlah, si cewek. Dia tetap ada bersama Arvi, meskipun Arvi bukan seorang
pemenang lagi. Dengan sabarnya dia bekerja dan rela menjadi pianis bayaran
murah di sebuah cafe mewah. Padahal, sebelumnya dia seorang pianis besar.
Karena keputusannya menikah dengan orang yang dicintainya, dia rela melepas
nama besar dan kekayaan ayahnya yang berlimpah. Dan lihat, setelah suaminya
bangkrut, dia tetap pendirian, tidak pulang ke rumah Ayahnya dan meninggalkan
Arvi yang sudah nggak punya apa-apa lagi. Sungguh wanita yang luar biasa bukan.
Inilah yang dimaksud Mamak saya. Dengan cinta, apapun akan tertutupi.
Pesan yang kedua, tentang, tentang apa ya?
Mmm, karena film ini tentang keluarga saya jadi suka bagian di mana si sulung
mengarahkan adiknya untuk berhemat. Dia tahu orangtua nya sudah miskin dan
mereka merasa harus ikut menabung, supaya tidak dikeluarkan dari sekolah. Keren
sekali... Inilah keluarga yang sesungguhnya. Jadi kesimpulannya, bagaimanapun
kesulitan yang sedang dialami dalam keluarga, asal mau mengerti, maka semuanya
akan terasa ringan. Merdeka!!!
Yang ketiga, mmmm... Apa ada ya? Eh lupa.
Di sini juga tersirat makna persahabatan. Terharu pas bagian teman-teman Arvi
patungan untuk membayar biaya RS sang anak. Sayangnya bohongan. Arvi yang
sangat butuh uang mengalami jalan buntu, makanya dia membohongi teman-temannya,
padahal anaknya sehat walafiat. Lambat laun si istri tahu dan marah
besaaarrr... dan oh, anaknya beneran sakit. Yang itu loh, yang gara-gara nggak
makan siang. Tapiiii, meskipun sudah diketahui Arvi berbohong, teman-temannya
masih mau membantunya. Dapat disimpulkan bahwa, teman yang baik adalah teman
yang selalu ada di sisi kita meski kita sedang mengalami masa-masa sulit. Bahkan
ketika dia sedang melakukan kesalahan, harusnya tetap ada pintu maaf. Ah,
kayaknya nggak tepat ya kata-kata sayah. Intinya, pesan persahabatannya dapet
bangetlah!
Yang keempat, Arvi dan istrinya sering
menghamburkan uang. Membeli semua barang dengan mencicil. Terakhir, pas
bangkrut, semua aset harus di lelang. Termasuk cincin kawin. Ini kena banget,
kalau budaya menghamburkan uang itu tidak bagus. Ada kalanya kita di atas dan
ada kalanya kita di bawah. So, sederhanalah meski kita mewah, sehingga ketika
roda berputar dan kita berada di bawah, kita tidak meragukan keadilan Tuhan.
All is well.
Setelah empat hal di atas, apalagi ya? Kayaknya cuma itu aja yang saya dapatkan dari
film ini.
Ssstt... Saya nangis loh, pas Arvi berhasil
memenangkan kembali perlombaan. Setelah dia mencapai garis finish, dia langsung
keluar, berlari dan memeluk si sulung. Bagi saya, inilah adegan yang paling
mengharu biru sampai berurai airmata. Hihihihihi...
Udah ah segini aja curcolnya. Coba deh
dengerin ost film ini yang judulnya Tarara rum tarara rumpum. Searching juga
terjemahannya, pasti langsung nangis. Keren sekali. Lirik yang sangat saya suka
adalah 'If in front of grief, we smile and sing. only let yourself believe,
that happiness will come.' Opening instrumennya juga keren. Saya jadi pingin
mahir bermain piano. Hihihi...
Nggak semua film India bisa di pandang
sebelah mata cuy termasuk film ini. Saya suka Saif Ali Khan yang jadi Arvi di
sini. Dan kelak, saya akan setangguh wanita di dalam film ini. Asaaaallll,
bersama kamu yang sampai detik ini namanya belum hilang di tangan saya.
*tutupmukamalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni