Fiuh, waktu aku nulis ini, aku lagi tergila gila sama drama Boys Before Flowers. Nah, cerpen ini terinspirasi ketika baca tabloid mengabarkan Kim Bum akan ke Jakarta. Siapa tau aja cerpen ini pas dimuat saat ulasan Kim Bum datang ke indonesia.
Happy Reading :)
Xie Xie.
SARANGHAE
VIVIE HARDIKA SS
“Bummie, gue bener- bener cinta
berat sama lo..”
Bummie sang superstar yang sering di
bicarakan seantero bumi itu, kini berhadapan dengan gadis biasa seperti
Vivie. Bummie yang punya sejuta pesona itu, entah kenapa sangat
tertarik dengan salah satu fans-nya yang berasal dari Indonesia. Dan
itu adalah Vivie. Di mana mereka ketemu?
“Gue juga cinta sama lo, Vi.. Gue
akan putusin Kim So Eun demi lo!” ujarnya sambil membelai lembut rambut Vivie
yang tergerai bak tirai terbuai angin itu.
Apa? Yang bener saja? Bummie alias
Kim Sang Bum mau memutuskan Kim So Eun demi Vivie semata. Ini tidak bisa di
percayai oleh Vie. Tapi itulah yang di harapkannya selama ini. Bummie akan
menjadi miliknya. Selamanya…
“Really bummie?” sepertinya Vivie
kurang yakin dengan ucapan sang superstar. Makanya nanya lagi!
“Really Vie…I love you so much.
Sarang hae..”
Bummie mencondongkan badannya yang
semampai itu. Menatap mata Vivie yang sudah terpejam. Bibir seksinya membuat
Bummie ingin…….
“Brruukkk….”
“Aaauuuww…” Vie terjatuh dari
kasurnya.
Sial! Padahal sudah berada di adegan
yang sangat menakjubkan.. Sepertinya itu hanya kejadian di mimpi deh.
Buktinya sekarang ia tidak bersama Bummie. Tapi lagi kesakitan karena jatuh
dari kasur.
“Hahahahaha…” terdengar gelak tawa
yang senada dengan ledekan itu.
“Ngapain lo di sini?” Vivie begitu
sinis ketika Dicky meledeknya.
“Kenapa bibir lo? Ampe monyong
segala?” ledeknya lagi.
Dicky teman Vie dari kecil. Mereka
berdua tetanggaan. Dan Dicky benar- benar teman yang menyebalkan.
Bagaimana tidak, Dicky selalu meledek Bummie di depannya. Dia bilang,
gantengan dia lah daripada Bummie. Padahal, anak kecil ama nenek- nenek aja
tau, gak ada yang bisa menandingi ketampanan dan pesona Bummie alias Kim sang
Bum itu.
“gara- gara lo ni, gue jadi batal
ciuman sama Bummie.. Padahal dikit lagi tuh, nemplok!” ujarnya masih
merasakan denyut di bokongnya bertambah sakit ketika Dicky masih ketawa-
tawa. Malah kenceng banget lagi ketawanya.
“Ooohh, jadi lo mimpi ketemu ama Kim
Bum? Hahahah.. Untung Cuma di mimpi..”
Sial! Dia malah tertawa semakin
kencang. Vivie semakin sinis saja melihat temannya yang satu itu tertawa di
atas penderitaannya.
“Whatever, u say.. Yang penting I
love Bummie.. Sarang Hae Yo Bummie…” ungkapnya centil.
“Sarang.. sarang.. Sarang burung
maksud lo.?” ledeknya lagi. “Semenjak lo ngefans sama Kim Bum, lo seneng
banget ya nyebutin sarang?”
“Pale lo peyang.. Sarang itu I love
U versi KOrea.. Geblek banget sih lo…”
Tangan Vivie menoyor kepala sahabat
yang selalu meledeknya.
**
Vivie salah satu fans fanatic Kim
Bum. Ia selalu memanggil idolanya itu dengan sebutan Bummie. Sesuai dengan
panggilan bekennya.
Sejak melihat Kim Bum di Boys Before
Flowers, Vivie langsung menyerbu apapun yang berhubungan dengan Bummie. Dari
mulai Tabloid, acsesoris, poster, Baju bersablon Kim Bum, bahkan sampai
peralatan sekolahnya di tempelin label bernama KimVi.e. Alias Kim Bum dan
Vivie. Narsis banget kan?
Masalah poster, beuh. Jangan Tanya.
Seluruh dinding kamarnya, penuh dengan poster Kim Bum yang ia dapat dari
tabloid. Benar- benar penuh. Tanpa terkecuali atap kamarnya. Ia juga menempel
poster- poster idolanya itu, di atas asbes kamarnya. Bahkan ia rela mencopot
poster joe Cheng-idolanya sebelum Kim Bum- demi ketentraman hidup Bummie di
kamarnya.
Tak ada sebiji tabloidpun yang ia
lewatkan. Meskipun di tabloid itu hanya menampilkan 2 kalimat tentang Kim
Bum. Dan yang parahnya lagi, Vivie selalu mimpi tentang Kim Bum. Selalu di
setiap ia tidur. Meskipun Cuma tidur siang.
Tapi, Vivie tuh paling sebel liat
foto Bummie bersama Kim So Eun. Bawaannya jelous gitu. Dan akibatnya, wajah
Kim So eun berubah menjadi wajah nenek sihir bertaring karena di coretinnya
pake spidol permanent.. Atau ia langsung mengeditnya dan menyulap wajah Kim
So Eun yang baby face itu menjadi wajahnya yang super imoet. Terus di
bingkai-in super gede, dan langsung di pajang di atas kasurnya. Di samping
Poster- poster Bummie yang lainnya.
**
Week end begini, Vivie selalu
nganggur di rumah. Terlebih sejak Dicky masuk ke dalam Tim basket. Hanya
seminggu sekali mereka menghabiskan waktu bersama. Dan setelah itu Vivie
sendirian lagi deh. Hanya bertemankan dengan poster- poster Kim Bum di
kamarnya.
Bukan Vivie namanya kalau tidak bisa
menghilangkan kesepiannya sendirian. Biasanya sih, ia suka jalan- jalan ke
Mall. Survey tabloid yang mosterin atau muatin berita tentang Kim Bum.
Dan Kali ini, Gaul, Tabloid
favoritnya-karena sering mosterin Kim Bum- memberinya kejutan yang membuatnya
berteriak. Sampai- sampai se isi mall mendengar teriakan girangnya.
“Aaaa… Kim Bum mau ke Jakarta..”
ujarnya setelah membaca isi Gaul edisi minggu ini.
“My Dreams will comes true…”
Lagi- lagi ia berteriak kegirangan.
Tanpa banyak piker lagi, Vie beralih ke kasir dan memboyong Tabloid Gaul yang
membuatnya hamper pingsan.
Sesampainya di rumah, ia membaca
berulang- ulang berita yang mengatakan Kim Bum akan ke Jakarta 7 agustus
nanti. Berulang- ulang sampe ia tertidur. Dan terbangun ketika Dicky datang
dan merusak mimpinya lagi.
“Mimpi Kim Bum lagi?” ledeknya.
Dicky memang teman terburuk yang
Vivie punya. Bagaimana tidak, ia selalu datang saat Vivie lagi mimpi indah
bersama Kim Bum.
“elo! Selalu aja ganggu mimpi indah
gue..” ujarnya semakin sinis memandang sahabatnya yang semakin tertawa lepas.
“Lagian elo sih. Bisa- bisanya siang
bolong begini lo mimpiin orang yang gak mungkin ketemu sama lo. Bertolak
belakang banget sama mimpi lo..” ujarnya.
“Siapa bilang, gue gak akan ketemu
Kim Bum?” sangkalnya sambil tersenyum puas. Karena merasa yang di katakana
Dicky seratus persen tidak benar.
“Di mana? Di mimpi lagi.. Hahahaha…”
Ketawa. Itu tu yang selalu aja di
lakuin Dicky kalo denger nama Kim Bum di sebut- sebut.
“Walaupun lo ke Korea Selatan
sekalipun, lo gak bakalan face to face sama Kim Bum.” Ujarnya lagi.
Tapi, ledekan Dicky kali ini tak
lantas membuat senyum manis Vivie memudar.
“ 7 agustus, Kim Bum mau ke
Jakarta..” ujarnya sumringah.
“Mana mung……..”
Vivie menyodorkan Artikel di tabloid
Gaul. Artikel itu memberitaukan, Kim Bum akan ke Jakarta.
“Ini gaul edisi kapan?” tanyanya tak
percaya.
Matanya melototi artikel itu terus-
menerus.
“Edisi terbaru lah! Masih hangat!”
ungkap Vivie sambil menjulurkan lidahnya ke Dicky.
Dicky benar- benar tak bisa lagi
menutup mulutnya setelah membaca artikel di tabloid Gaul itu. Bahkan matanya
belum beralih dari wajahnya Kim Bum yang ada di tabloid itu.
“Lo jangan iri ya.. Idola gue bakal
mengguncang Jakarta. Di banding idola lo itu, Krissten Stewar.. Dia yang gak
bakal datang ke Indonesia..” balas Vivie.
Dicky memang ngefans berat sama si
pemeran Bella Swan di film twilight. Dari film pertama sampe mau yang ke
tiga, dia hapal bener, adegan apa aja yang di lakukan Kristen Stewart dalam
film itu. Sama aja kayak Vivie. Hanya saja versi cowok gak lebay kayak cewek.
Masih bisa menahan emosi.
Dicky masih diam menatap artikel
yang mengatakan ‘7 agustus Kim Bum ke Jakarta’. Ia belum juga percaya. Kok
bisa ya? Artis T.O.P begitu mampir ke Jakarta. Biasanya kan, artis- artis
luar negri yang udah ngetop, ogah mampir ke Indonesia Raya ini? Dicky makin
heran ajah. Sebelum mendengar ocehan- ocehan menyebalkan yang akan di
keluarkan Vivie, Dicky keburu ngacir. Mencampakkan tabloid yang baru
ngomongin Kim Bum.
“Ye.. main campak- campak aja lo.
Gue gak rela tabloid gue lecet. Harus ganti lo..”
Vivie teriak- teriak begitu Dicky
mencampakkan majalahnya sampai lecet. Rasanya gak rela tabloid kesayangannya
itu lecet sedikitpun. Gak rela….
**
Minggu depannya, Vivie berburu
tabloid yang sama. Berhubung karena bentar lagi 7 agustus, pasti banyak
tabloid yang membicarakan Kim Bum yang memang mau mampir ka Jakarta.
“Liat nih! Gue dapet Poster jumbo
Kim Bum lagi.. Mana si Bella lo, gak pernah di posterin.. Payah.. Lo datengin
juga ke Hollywood sana, lo gak bakal ketemu idola lo itu. Kalo Kim Bum,
bentar lagi mah, ke Jakarta..” ledeknya.
Dicky masih belum percaya. Ia
membolak- balik lagi halaman di tabloid itu. Membaca berulang- ulang mengenai
ulasan di rubric rabloid itu. Matanya belum juga menyipit. Masih melebar
seperti pertama kali ia melihat ‘7 agustus Kim Bum ke Jakarta’. Bener- bener
gak bisa percaya.
Bodoh banget sih Dicky. Gak mungkin
ka nada tabloid yang bohong. Udah tau Kim bum mau ke Jakarta 7 agustus nanti,
tapi tetep aja dia ngeyel dan bilang ke Vivie, ‘gak mungkin’.
Terang saja Vivie naik pitam di
buatnya. Dan ngancem persahabatan mereka. Dicky yang ketakutan langsung ciut.
Ia malah menawarkkan jasa penghantaran. Menemani Vivie nonton konser Kim Bum
walaupun dia belum percaya juga. Ancemannya persahabatan sih, ya Dicky keok.
Kayak ayam sayur..
**
7 agustus yang di tunggu- tunggu
Vivie dan cewek- cewek se-indonesia, akhirnya tiba.
Vivie sudah siap sejak pukul 5 sore.
Memakai pakaian yang cling warnanya. Dan tak lupa juga, ia membawa
poster kim Bum lengkap dengan tulisan “Sarang Hae Yo, Bummie..” Tak lupa juga
ia menggambar bibir di samping tulisan itu. Bener- bener narsis yah.
Setelah menguber- nguber Dicky
untuk menemani-nya nonton konser Kim Bum, akhirnya Vivie sampai di konser
seleb sejuta pesona itu. Itu sih kata Vivie. Kala kata Fans lebay yang lain,
tau deh.
“Kim Bum… Kim Bum.. Kim Bum..”
terdengar suara Fans Kim Bum berteriak memanggili namanya. Termasuk juga
Vivie. Dari tadi, mulutnya tak pernah capek menyerukan nama Kim Bum. Dan
Dicky. Ia menutup separo telinganya. Suara Vivie yang melengking itu terasa
banget di kuping caplang Dicky.
“Dasar cewek.. lebay…” gumamnya.
Konser Kim Bum segera di mulai.
Sebelum menyanyikan hits-nya(emang kimbum punya Hits?), Kim Bum menyapa
hangat para penggemarnya. Ia melambaikan tangannya. Menabur senyuman ke semua
fansnya di Jakarta.
“I love U all…” tuturnya.
Hal itu membuat Vivie semakin
berteriak histeris. Ia melambaikan tangannya dan terus mengacungkan poster
buatannya.
“Sarang hae yo, Bummie.. I Love
You..”
Telinga Dicky masih tertutup rapat.
Hingga ia tidak bisa mendengar suara melengking versi Vivie.
Vivie yang menonton konser itu,
mendadak pingsan ketika Kim Bum menyapa.
“Vie, lo kenapa?” Dicky kelabakan
melihat temannya itu sempoyongan dan akhirnya pingsan.
“Bummie nyapa gue..” ujarnya sebelum
pingsan.
Padahal sapaan itu untuk semua
penggemarnya, tapi Vie malah pingsan di tempat. Dasar Vivie..
“Vivie.. vivie..” Dicky Cuma bisa
geleng- geleng kepala ngeliat tingkah Vivie yang termasuk dalam kategori
aneh.
Sekian
*
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni