Rabu, 28 Maret 2012

SARANGHAE


Fiuh, waktu aku nulis ini, aku lagi tergila gila sama drama Boys Before Flowers. Nah, cerpen ini terinspirasi ketika baca tabloid mengabarkan Kim Bum akan ke Jakarta. Siapa tau aja cerpen ini pas dimuat saat ulasan Kim Bum datang ke indonesia.

Happy Reading :)
Xie Xie. 

SARANGHAE
VIVIE HARDIKA SS


“Bummie, gue bener- bener cinta berat sama lo..”
Bummie sang superstar yang sering di bicarakan seantero bumi itu, kini berhadapan dengan gadis biasa seperti Vivie. Bummie yang punya sejuta pesona itu, entah kenapa sangat tertarik  dengan salah satu fans-nya yang berasal dari Indonesia. Dan itu adalah Vivie. Di mana mereka ketemu?

“Gue juga cinta sama lo, Vi.. Gue akan putusin Kim So Eun demi lo!” ujarnya sambil membelai lembut rambut Vivie yang tergerai bak tirai terbuai angin itu.
Apa? Yang bener saja? Bummie alias Kim Sang Bum mau memutuskan Kim So Eun demi Vivie semata. Ini tidak bisa di percayai oleh Vie. Tapi itulah yang di harapkannya selama ini. Bummie akan menjadi miliknya. Selamanya…
“Really bummie?” sepertinya Vivie kurang yakin dengan ucapan sang superstar. Makanya nanya lagi!
“Really Vie…I love you so much. Sarang hae..”
Bummie mencondongkan badannya yang semampai itu. Menatap mata Vivie yang sudah terpejam. Bibir seksinya membuat Bummie ingin…….
“Brruukkk….”
“Aaauuuww…” Vie terjatuh dari kasurnya.
Sial! Padahal sudah berada di adegan yang sangat menakjubkan.. Sepertinya itu hanya kejadian di mimpi deh. Buktinya sekarang ia tidak bersama Bummie. Tapi lagi kesakitan karena jatuh dari kasur.
“Hahahahaha…” terdengar gelak tawa yang senada dengan ledekan itu.
“Ngapain lo di sini?” Vivie begitu sinis ketika Dicky meledeknya.
“Kenapa bibir lo? Ampe  monyong segala?” ledeknya lagi.
Dicky teman Vie dari kecil. Mereka berdua tetanggaan. Dan  Dicky benar- benar teman yang menyebalkan. Bagaimana tidak, Dicky selalu meledek Bummie di depannya. Dia bilang, gantengan dia lah daripada Bummie. Padahal, anak kecil ama nenek- nenek aja tau, gak ada yang bisa menandingi ketampanan dan pesona Bummie alias Kim sang Bum itu.
“gara- gara lo ni, gue jadi batal ciuman sama Bummie.. Padahal dikit lagi tuh, nemplok!” ujarnya masih merasakan denyut di bokongnya bertambah sakit ketika Dicky masih ketawa- tawa. Malah kenceng banget lagi ketawanya.
“Ooohh, jadi lo mimpi ketemu ama Kim Bum? Hahahah.. Untung Cuma di mimpi..”
Sial! Dia malah tertawa semakin kencang. Vivie semakin sinis saja melihat temannya yang satu itu tertawa di atas penderitaannya.
“Whatever, u say.. Yang penting I love Bummie.. Sarang Hae Yo Bummie…” ungkapnya centil.
“Sarang.. sarang.. Sarang burung maksud lo.?” ledeknya lagi. “Semenjak lo ngefans sama Kim Bum, lo seneng banget ya nyebutin sarang?”
“Pale lo peyang.. Sarang itu I love U versi KOrea.. Geblek banget sih lo…”
Tangan Vivie menoyor kepala sahabat yang selalu meledeknya.
**

Vivie salah satu fans fanatic Kim Bum. Ia selalu memanggil idolanya itu dengan sebutan Bummie. Sesuai dengan panggilan bekennya.
Sejak melihat Kim Bum di Boys Before Flowers, Vivie langsung menyerbu apapun yang berhubungan dengan Bummie. Dari mulai Tabloid, acsesoris, poster, Baju bersablon Kim Bum, bahkan sampai peralatan sekolahnya di tempelin label bernama KimVi.e. Alias Kim Bum dan Vivie. Narsis banget kan?
Masalah poster, beuh. Jangan Tanya. Seluruh dinding kamarnya, penuh dengan poster Kim Bum yang ia dapat dari tabloid. Benar- benar penuh. Tanpa terkecuali atap kamarnya. Ia juga menempel poster- poster idolanya itu, di atas asbes kamarnya. Bahkan ia rela mencopot poster joe Cheng-idolanya sebelum Kim Bum- demi ketentraman hidup Bummie di kamarnya.
Tak ada sebiji tabloidpun yang ia lewatkan. Meskipun di tabloid itu hanya menampilkan 2 kalimat tentang Kim Bum. Dan yang parahnya lagi, Vivie selalu mimpi tentang Kim Bum. Selalu di setiap ia tidur. Meskipun Cuma tidur siang.
Tapi, Vivie tuh paling sebel liat foto Bummie bersama Kim So Eun. Bawaannya jelous gitu. Dan akibatnya, wajah Kim So eun berubah menjadi wajah nenek sihir bertaring karena di coretinnya pake spidol permanent.. Atau ia langsung mengeditnya dan menyulap wajah Kim So Eun yang baby face itu menjadi wajahnya yang super imoet. Terus di bingkai-in super gede, dan langsung di pajang di atas kasurnya. Di samping Poster- poster Bummie yang lainnya.
**


Week end begini, Vivie selalu nganggur di rumah. Terlebih sejak Dicky masuk ke dalam Tim basket. Hanya seminggu sekali mereka menghabiskan waktu bersama. Dan setelah itu Vivie sendirian lagi deh. Hanya bertemankan dengan poster- poster Kim Bum di kamarnya.
Bukan Vivie namanya kalau tidak bisa menghilangkan kesepiannya sendirian. Biasanya sih, ia suka jalan- jalan ke Mall. Survey tabloid yang mosterin atau muatin berita tentang Kim Bum.
Dan Kali ini, Gaul, Tabloid favoritnya-karena sering mosterin Kim Bum- memberinya kejutan yang membuatnya berteriak. Sampai- sampai se isi mall mendengar teriakan girangnya.
“Aaaa… Kim Bum mau ke Jakarta..” ujarnya setelah membaca isi Gaul edisi minggu ini.
“My Dreams will comes true…”
Lagi- lagi ia berteriak kegirangan. Tanpa banyak piker lagi, Vie beralih ke kasir dan memboyong Tabloid Gaul yang membuatnya hamper pingsan.
Sesampainya di rumah, ia membaca berulang- ulang berita yang mengatakan Kim Bum akan ke Jakarta 7 agustus nanti. Berulang- ulang sampe ia tertidur. Dan terbangun ketika Dicky datang dan merusak mimpinya lagi.
“Mimpi Kim Bum lagi?” ledeknya.
Dicky memang teman terburuk yang Vivie punya. Bagaimana tidak, ia selalu datang saat Vivie lagi mimpi indah bersama Kim Bum.
“elo! Selalu aja ganggu mimpi indah gue..” ujarnya semakin sinis memandang sahabatnya yang semakin tertawa lepas.
“Lagian elo sih. Bisa- bisanya siang bolong begini lo mimpiin orang yang gak mungkin ketemu sama lo. Bertolak belakang banget sama mimpi lo..” ujarnya.
“Siapa bilang, gue gak akan ketemu Kim Bum?” sangkalnya sambil tersenyum puas. Karena merasa yang di katakana Dicky seratus persen tidak benar.
“Di mana? Di mimpi lagi.. Hahahaha…”
Ketawa. Itu tu yang selalu aja di lakuin Dicky kalo denger nama Kim Bum di sebut- sebut.
“Walaupun lo ke Korea Selatan sekalipun, lo gak bakalan face to face sama Kim Bum.” Ujarnya lagi.
Tapi, ledekan Dicky kali ini tak lantas membuat senyum manis Vivie memudar.
“ 7 agustus, Kim Bum mau ke Jakarta..” ujarnya sumringah.
“Mana mung……..”
Vivie menyodorkan Artikel di tabloid Gaul. Artikel itu memberitaukan, Kim Bum akan ke Jakarta.
“Ini gaul edisi kapan?” tanyanya tak percaya.
Matanya melototi artikel itu terus- menerus.
“Edisi terbaru lah! Masih hangat!” ungkap Vivie sambil menjulurkan lidahnya ke Dicky.
Dicky benar- benar tak bisa lagi menutup mulutnya setelah membaca artikel di tabloid Gaul itu. Bahkan matanya belum beralih dari wajahnya Kim Bum yang ada di tabloid itu.
“Lo jangan iri ya.. Idola gue bakal mengguncang Jakarta. Di banding idola lo itu, Krissten Stewar.. Dia yang gak bakal datang ke Indonesia..” balas Vivie.
Dicky memang ngefans berat sama si pemeran Bella Swan di film twilight. Dari film pertama sampe mau yang ke tiga, dia hapal bener, adegan apa aja yang di lakukan Kristen Stewart dalam film itu. Sama aja kayak Vivie. Hanya saja versi cowok gak lebay kayak cewek. Masih bisa menahan emosi.
Dicky masih diam menatap artikel yang mengatakan ‘7 agustus Kim Bum ke Jakarta’. Ia belum juga percaya. Kok bisa ya? Artis T.O.P begitu mampir ke Jakarta. Biasanya kan, artis- artis luar negri yang udah ngetop, ogah mampir ke Indonesia Raya ini? Dicky makin heran ajah. Sebelum mendengar ocehan- ocehan menyebalkan yang akan di keluarkan Vivie, Dicky keburu ngacir. Mencampakkan tabloid yang baru ngomongin Kim Bum.
“Ye.. main campak- campak aja lo. Gue gak rela tabloid gue lecet. Harus ganti lo..”
Vivie teriak- teriak begitu Dicky mencampakkan majalahnya sampai lecet. Rasanya gak rela tabloid kesayangannya itu lecet sedikitpun. Gak rela….
**

Minggu depannya, Vivie berburu tabloid yang sama. Berhubung karena bentar lagi 7 agustus, pasti banyak tabloid yang membicarakan Kim Bum yang memang mau mampir ka Jakarta.
“Liat nih! Gue dapet Poster jumbo Kim Bum lagi.. Mana si Bella lo, gak pernah di posterin.. Payah.. Lo datengin juga ke Hollywood sana, lo gak bakal ketemu idola lo itu. Kalo Kim Bum, bentar lagi mah, ke Jakarta..” ledeknya.
Dicky masih belum percaya. Ia membolak- balik lagi halaman di tabloid itu. Membaca berulang- ulang mengenai ulasan di rubric rabloid itu. Matanya belum juga menyipit. Masih melebar seperti pertama kali ia melihat ‘7 agustus Kim Bum ke Jakarta’. Bener- bener gak bisa percaya.
Bodoh banget sih Dicky. Gak mungkin ka nada tabloid yang bohong. Udah tau Kim bum mau ke Jakarta 7 agustus nanti, tapi tetep aja dia ngeyel dan bilang ke Vivie, ‘gak mungkin’.
Terang saja Vivie naik pitam di buatnya. Dan ngancem persahabatan mereka. Dicky yang ketakutan langsung ciut. Ia malah menawarkkan jasa penghantaran. Menemani Vivie nonton konser Kim Bum walaupun dia belum percaya juga. Ancemannya persahabatan sih, ya Dicky keok. Kayak ayam sayur..
**

7 agustus yang di tunggu- tunggu Vivie dan cewek- cewek se-indonesia, akhirnya tiba.
Vivie sudah siap sejak pukul 5 sore. Memakai pakaian yang cling warnanya. Dan tak lupa juga, ia  membawa poster kim Bum lengkap dengan tulisan “Sarang Hae Yo, Bummie..” Tak lupa juga ia menggambar bibir di samping tulisan itu. Bener- bener narsis yah.
 Setelah menguber- nguber Dicky untuk menemani-nya nonton konser Kim Bum, akhirnya Vivie sampai di konser seleb sejuta pesona itu. Itu sih kata Vivie. Kala kata Fans lebay yang lain, tau deh.
“Kim Bum… Kim Bum.. Kim Bum..” terdengar suara Fans Kim Bum berteriak memanggili namanya. Termasuk juga Vivie. Dari tadi, mulutnya tak pernah capek menyerukan nama Kim Bum. Dan Dicky. Ia menutup separo telinganya. Suara Vivie yang melengking itu terasa banget di kuping caplang Dicky.
“Dasar cewek.. lebay…” gumamnya.
Konser Kim Bum segera di mulai. Sebelum menyanyikan hits-nya(emang kimbum punya Hits?), Kim Bum menyapa hangat para penggemarnya. Ia melambaikan tangannya. Menabur senyuman ke semua fansnya di Jakarta.
“I love U all…” tuturnya.
Hal itu membuat Vivie semakin berteriak histeris. Ia melambaikan tangannya dan terus mengacungkan poster buatannya.
“Sarang hae yo, Bummie.. I Love You..”
Telinga Dicky masih tertutup rapat. Hingga ia tidak bisa mendengar suara melengking versi Vivie.
Vivie yang menonton konser itu, mendadak pingsan ketika Kim Bum menyapa.
“Vie, lo kenapa?” Dicky kelabakan melihat temannya itu sempoyongan dan akhirnya pingsan.
“Bummie nyapa gue..” ujarnya sebelum pingsan.
 Padahal sapaan itu untuk semua penggemarnya, tapi Vie malah pingsan di tempat. Dasar Vivie..
“Vivie.. vivie..” Dicky Cuma bisa geleng- geleng kepala ngeliat tingkah Vivie yang termasuk dalam kategori aneh.
Sekian
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni