IN MEMORIAM MY BELOVED GRANDMA
GrandMa
Masih belum percaya kalau Nannyku tercinta sudah tiada lagi di dunia ini. Rasanya ini mimpi. Dan ketika aku bangun besok, masih ada Nanny yang menemaniku sebelum aku berangkat kuliah. Tiada lagi yang bisa kucium tangannya ketika aku berangkat kuliah.
Aku kangen senyuman Nanny. Aku rindu gurauan atau bahkan rumpian bersama Nanny.
Kini satu-satunya Nanny yang sayang sama aku sudah tiada lagi. Yah, beliau bukan Ibu Bapakku, beliau juga bukan Ibu Emakku. Tali persaudaraan diantara kami cukup jauh. Tapi kasih sayangnya sama seperti nenek kebanyakan kepada cucunya.
Pernah Nanny bilang begini sama aku "Dia kan bukan siapa- siapa nenek, jadi nenek takut-takut melarangnya. Biarin aja situ. Kalau kau iyalah. Kau kan cucu nenek, jadi masih bisalah kau nenek repetin!" Sejak mendengar kata- kata itu aku jadi tersanjung dan mulai merasakan kasih sayang seorang nenek yang selama ini aku idamkan. Yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Benar, sebelumnya aku tidak pernah disanjung oleh nenek kandungku sendiri. Mereka tidak peduli dan sepertinya tidak menganggapku ada. Bertahun- tahun aku minta kepada Tuhan supaya aku diberi kasih sayang dari kedua Nenek dan Kakekku. Tapi semua itu sirna karena mereka nggak peduli (maklumlah, cucunya bukan aku aja. Tapi kurang adil juga sih.) Lewat nenekku ini aku tidak perlu meminta hal itu lagi. Karena ia bisa memberikan kasih sayang double. sebagai seorang nenek, dan juga kakek. Aku merasa hidupku sudah lengkap, keluargaku sudah lengkap semua.
Tapi ternyata, Tuhan berkehendak lain. Tepat berselang 6 tahun dari kepergian suaminya, ia juga pergi. Bahkan dihari terakhirnya ia masih bisa tersenyum. Ia tampak lebih cantik dari biasanya. Aku tidak boleh sedih, karena ia juga pergi dengan senyuman. Yah, dia cantik sekali.
Kehilangan sudah tentu. Tapi aku mencoba untuk ikhlas demi kebahagiaannya di sana. Mungkin tidak hanya aku yang merasa kehilanga, semua yang pernah dekat dengannya juga merasa kehilangan sekali. Karena di masa hidupnya, ia memang penyayang dan disayang semua orang.
Kehilangan sudah tentu. Tapi aku mencoba untuk ikhlas demi kebahagiaannya di sana. Mungkin tidak hanya aku yang merasa kehilanga, semua yang pernah dekat dengannya juga merasa kehilangan sekali. Karena di masa hidupnya, ia memang penyayang dan disayang semua orang.
Nanny, kau panutan dalam hidupku.
You look so beauty on your last day. Your kindness will be remembered. keep smiling in the arms of God, grandma. ♥ :')
I will always pray to your happiness :)
Aku menyesal tak pernah memelukmu seperti Teh Dera memelukku. Dan sekarang aku juga tak akan bisa memelukmu lagi T.T
hmmm, ya ya ya..
BalasHapussory Vi, aku tak bisa lama-lama karna emakku marah kalo aku belum tidur jam segini :D
hahaha okelah
Hapus