Pengkhianat, jika kau bersamanya, kau malah memikirkan orang lain.
Mendua, iya kau sedang menduakan hatimu. Siapa yang ada bersamamu, tapi hatimu
tidak terpaut padanya. Ini semacam bentuk pelarian.
Aku tidak ingin terus begini. sudah cukup kurasa menyakitinya dengan
terus memikirkanmu ketika masih bersamanya. Jahat namanya jika aku asyik
membayangkanmu sementara yang berbicara denganku bukan kamu. Maka…
Aku tidak sanggup menjalani hubungan ini. Entahlah! Sebelum dia
melepaskanku ketika aku mulai
benar-benar melupakanmu, aku harus rela melepasnya. Aku rindukan kesendirian.
Dengan begitu tidak ada yang terkhianati jika aku sibuk memikirkanmu. Kamu yang
kutahu tak mungkin memikirkanku.
Aku tertawa, tapi menangis. Jadi, biarkan saja aku menangis, tapi
bahagia.
Semuanya selesai, sayang. Seperti apa kita dulu, maka
begitulah harusnya kita. Teman! Itu saja, ya. Aku tidak bisa, kecuali suatu
hari nanti memang kita berjodoh. Carilah orang yang bisa mencintaimu sepenuh
hati, dan itu bukan aku. Mungkin suatu hari nanti iya, tapi tidak sekarang. Aku
rindu kesendirianku. Bukan… Bukan kamu yang salah. Tapi aku yang tak pantas
untukmu. Aku ini seorang gadis yang
munafik. Dan aku sangat rindu kesendirianku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni