Minggu, 31 Mei 2015
Rabu, 27 Mei 2015
#MenulisBerantai CLOSE TO YOU (Part 5)
Lanjutan cerita dari @Rismami di blog CLOSE TO YOU Part 4
RYAN
Gue berniat melambaikan tangan ke Ilham yang duduk sendirian di pojok
kantin, tapi anak itu buru-buru cabut begitu saja. Gue mengerutkan dahi,
terlebih saat gue sadar bahwa Ilham sempat melirik ke arah gue—lalu buang muka—sebelum
dia cabut dari bangkunya. Yang jelas, dari gelagatnya tiap kali papasan sama
gue, gue sadar bahwa anak itu memang menjauhi gue. Padahal dia masih punya
utang buat ngajarin gue, dan demi itu gue sudah keluar duit banyak.
Apa jangan-jangan karena Pamela? Karena gue ada di sisi Pamela saat
cewek itu pingsan? Lalu anak itu cemburu—ah, Ilham terlalu baper.
Sabtu, 23 Mei 2015
(Resensi) MISTERI PATUNG GARAM
Jangan Menengok Ke Belakang!
Penulis : Ruwi Meita
Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 979-780-786-X
Jumlah Halaman : 278 Halaman
Harga: Rp. 49.000,
Penulis : Ruwi Meita
Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 979-780-786-X
Jumlah Halaman : 278 Halaman
Harga: Rp. 49.000,
BLURB
Dia sangat sadis. Dan, dia masih
berkeliaran.Seorang pianis ditemukan mati, terduduk di depan pianonya,
dengan bibir terjahit.Bola matanya dirusak, meninggalkan lubang hitam
yang amat mengerikan.Rambut palsu merah panjang menutupi
kepalanya. Sementara, otak dan organ-organ tubuhnya telah dikeluarkan
secara paksa.Kulitnya memucat seputih garam. Bukan, bukan seputih
garam. Tapi, seluruh tubuh sang pianis itu benar-benar dilumuri adonan
garam.Kiri Lamari, penyidik kasus ini, terus-menerus dihantui lubang
hitam mata sang pianis. Mata yang seakan meminta pertolongan sambil
terus bertanya, kenapa aku mati? Mata yang mengingatkan Kiri Lamari
akan mata ibunya. Yang juga ia temukan tak bernyawa puluhan tahun
lalu.Garam? Kenapa garam?Kiri Lamari belum menemukan
jawabannya. Sementara mayat tanpa organ yang dilumuri garam telah
ditemukan kembali….Dia sangat sadis. Dan, dia masih berkeliaran
----
Minggu, 17 Mei 2015
Sabtu, 16 Mei 2015
Rabu, 13 Mei 2015
Selasa, 05 Mei 2015
SIMILAR
9 dari 10 orang mengatakan kalau adik sepupu saya 'Anggi' ini mirip bangget ama saya. Dan orang kesupuluh itu saya. *ketawa lebar
Coba kalian perhatikan? Beneran mirip ga sih? Kalo mirip saya jadi ngerasa bersalah sama Mominya. Masa lebih mirip ke saya, gitu? Itu seperti pernyataan bahwa aset Mominya ke Anggi nggak ada. Di situ saya ngerasa bersalahnya.
Coba kalian perhatikan? Beneran mirip ga sih? Kalo mirip saya jadi ngerasa bersalah sama Mominya. Masa lebih mirip ke saya, gitu? Itu seperti pernyataan bahwa aset Mominya ke Anggi nggak ada. Di situ saya ngerasa bersalahnya.
Sabtu, 02 Mei 2015
Missing Brother
Enggak terasa binggo si adik semata wayang udah 3 bulanan hijrah ke negeri Sakura. Ngerasa jadi anak tunggal udah dari tahun lalu sebenarnya, tapi ada aja kejadian yang bikin inget, oh adikku ga ada di rumah. Kangen binggo.
Kejadiannya kemarin malam waktu ngambil kaleng 'sprite' dari kulkas. Saya ngerasa botolnya enteng. Saya langsung nanya ke Momi, 'Ini momi yang minum?' Si Momi langsung ngakak. Katanya malah beliau mau ngabisin isi botol terus diisi air putih. Heuh... Iseng bangget. Saya langsung nyeletuk, 'Kayak adek aja momi nih.' Aaahhh... Saya rindu ketika makanan favorit yang saya masukin kulkas lalu besoknya tuh makanan tinggal seencrit, atau parahnya abis tak bersisa. Saya rindu si Hantu Makanan...
Jumat, 01 Mei 2015
Langganan:
Postingan (Atom)