Sebelum
kalian membukanya secara full, saya hanya mengingatkan bahwa postingan ini akan
menjadi panjang. Sebab saya mereview sebuah film yang menurut saya mengajarkan
apa itu cinta yang tulus. Cinta yang tidak melulu perihal si tampan dan si
cantik juga tidak melulu tentang kesempurnaan fisik. Film ini bercerita
bagaimana cinta bekerja dengan caranya sendiri.
‘BARFI!’
Detail Plot:
Di awal
filmnya, tampak penampakan seorang lelaki tua sedang membunyikan lonceng kecil
untuk membangunkan perawat yang sedang tertidur. Karena Suster tak kunjung
datang akhirnya pasien tua itu bangkit sendiri. Menyalakan kamera di atas
tripod, lalu menggeser kursi dengan susah payah di depan kamera lalu berbenah,
menyisir rambut. Sayang, belum sempat berpose lelaki tua itu sudah terekam oleh
kameranya. Setelah itu lelaki tua itu terjatuh dan pingsan. Seseorang dari
Rumah Sakit menghubungi seseorang wanita tua, pengajar di sebuah sekolah Tuna
Rungu. Wanita itu shock ketika mendapat berita bahwa seorang temannya—lelaki
tua itu—tiba-tiba saja pingsan dan kondisinya kritis. Wanita tua bernama Shruti itu pun meninggalkan sekolahnya
dan segera pergi ke Darjeeling. Dalam perjalanannya, wanita tua itu mengingat
bagaimana dulu, pertemuannya dengan teman lelakinya itu, Barfi! Tentang bagainaba Barfi
mengajarinya banyak hal, terutama untuk selalu bahagia.
Cameranya sama euy kayak punya saya |
Barfi seorang pemuda tuli dan bisu yang tinggal bersama Ayahnya di Darjeeling.
Meskipun ia bisu dan tuli Barfi selalu hidup dengan suka cita dan keanehan yang
membuat orang lain tertawa. Kebiasaan uniknya, mengetes orang terdekatnya
dengan berdiri di depan tiang listrik yang telah ia gergaji. Barfi bekerja
sebagai penjual minuman keras yang sering menjadi bulan-bulanan Inspektur
setempat. Sayangnya, Barfi selalu berhasil meloloskan diri sehingga Inspektur
gendut yang selalu mengejarnya merasa sial sebab jadwal pensiunnya harus
diundur dikarenakan tugas mengejar Barfi belum juga tuntas.
Suatu hari
Barfi bertemu dengan seorang gadis pendatang baru di desanya, Shruti. Barfi
jatuh cinta pada pandangan pertama. Jauh sebelum Barfi bertemu dengan Shruti,
gadis itu telah melihatnya. Saat kedatangannya di Darjeeling, Barfi lah
menunjukkan arah pada mereka dengan gayanya yang kocak. Pertemuan selanjutnya,
Shruti melihat Barfi di peresmian patung. Sebelum hari peresmian itu terjadi,
Barfi dikejar Inspektur Dutta dan berhasil lolos karena bersembunyi di dalam
patung. Dan di hari peresmian itu Barfi terlihat baru terbangun di pangkuan si
patung.
Pada
pertemuan pertamanya dengan Shruti, Barfi mengikuti kemanapun Shruti pergi.
Termasuk ke sebuah restauran. Barfi menyatakan dengan gayanya yang kocak, bahwa
ia menyukai Shruti. Namun dengan tenang Shruti mengatakan bahwa ia telah
bertunangan dengan menunjukkan cincin di jari manisnya. Barfi mengerti ucapan
Shruti dari gerak bibir yang dilihatnya. Barfi pun patah hati dan menulis
sepucuk surat—lewat bantuan sahabat baiknya, Bhola—pada Shruti untuk mengajaknya
berteman saja. Shruti pun setuju. Hari-hari berikutnya, Barfi dan Shruti lebih
sering menghabiskan waktu bersama. Banyak hal yang dilakukan Barfi dan Shruti
sangat menikmati persahabatan mereka. Dan seiring berjalannya waktu, Shruti
telah jatuh cinta pada Barfi. Namun sebelum hal itu diungkapkannya pada Barfi,
ibunya Shruti telah mewanti-wanti putrinya untuk tidak meninggalkan
tunangannya. Ibunya mengatakan bahwa cintanya pada Barfi, si pemuda cacat itu
tidak akan mendatangkan kesejahteraan. Barfi pun ditolak oleh Shruti dan
keluarganya saat ia melamar Shruti. Barfi patah hati dan menjadi galau.
Masalah lain
pun muncul di hidup Barfi. Ayahnya mengalami serangan jantung dan harus
dioperasi secepat mungkin. Operasi membutuhkan banyak biaya dan karena ayahnya
baru mengalami PHK, Barfi tidak bisa mendapatkan biaya selain menculik anak
mantas bos ayahnya—Jhilmil. Sehingga
uang tebusannya bisa digunakan untuk operasi. Bersama teman karibnya ia
melakukan penculikan Jhilmil, namun
sayangnya operasi mereka tidak berhasil karena Jhilmil lebih dulu diculik orang
lain. Barfi melaksanakan plan B, berupa perampokan bank. Sialnya lagi, usahanya
merampok bank digagalkan oleh Inspektur Datta. Di waktu yang sama, saat Barfi
menghindari Ins. Datta, ia menemukan Jhilmil di dalam sebuah mobil penculik
dalam keadaan pingsan. Barfi pun mengambil alih mobil itu dan melarikan
Jhilmil. Rencananya berhasil. Surat-surat penebusan pun segera dikirim. Setelah
Barfi mendapatkan tebusan, semuanya terlambat. Ayahnya sudah tiada. Barfi yang hanya tinggal sebatang kara
menjadi semakin galau saat ia harus mengembalikan Jhilmil kepada orang tuanya.
Tisue pingsan-nya jadi diserahkan ke polisi deh |
Jhilmil adalah seorang gadis autis yang sebelumnya dibuang ke asrama khusus
‘Muskaan’ disebabkan kedua orang tuanya tidak sanggup mengurusnya. Jhilmil
kembali dibawa ke rumah karena kakeknya yang sekarat menginginkannya dan
mengancam ayahnya tidak akan mewariskan apapun kepadanya jika Jhilmil tidak
kembali. Jhilmil sebenarnya tidak betah tinggal di rumahnya. Ia ingin kembali
pulang ke ‘Muskaan’. Namun penculikan itu menahannya beberapa hari di rumah
Barfi. Dan saat pengembalian Jhilmil oleh Barfi, Jhilmil malah memilih
dikembalikan ke ‘Muskaan’ lewat bantuan Barfi. Barfi yang tidak mengerti malah
mengembalikan Jhilmil ke rumah pengasuhnya sejak kecil. Jhilmil tidak mau
tinggal sehingga ia mengikuti kemanapun Barfi pergi. Awalnya Barfi tidak
menyukainya, namun Barfi tidak punya pilihan lain selain membawa Jhilmil ikut
bersamanya.
Barfi dan Jhilmil melanglang buana
dan berpindah ke Kalkota. Keduanya tinggal bersama. Barfi bekerja di sebuah
toko panci, sedangkan Jhilmil hanya tinggal di rumah. Keduanya menjalani hari-hari
dengan suka cita. Hingga akhirnya pertemuan Barfi dengan Shruti pun terjadi. Shruti
yang merasa rumah tangganya tidak harmonis, berpikir bahwa ia akan kembali
bersama Barfi dan meninggalkan suaminya. Namun sayang, niat itu luntur saat
Barfi memperkenalkan Jhilmil sebagai
kekasihnya. Malam sebelum memperkenalkan Jhilmil
sebagai orang terkasih dengan Shruti, Barfi diterpa kebingungan dengan keingin
Shruti untuk kembali padanya. Ia pun membuat sebuah test pada Jhilmil, seperti
yang pernah dilakukannya pada sahabat karibnya—Bhola dan juga Shruti, Barfi
menggergaji tiang listrik dan berdiri di depannya bersama Jhilmil. Saat Bhola dan Shruti ketakutan dan melepaskan tangannya demi menghindari tiang
listrik, Jhilmil malah tetap bersama Barfi. Dari sanalah Barfi yakin bahwa ia
harus tetap bersama Jhilmil yang tidak akan meninggalkannya dikarenakan masalah
apapun.
Barfi ngetes Jhilmil |
Adanya Shruti
membuat Jhilmil cemburu. Ia merasa Barfi lebih memedulikan Shruti dibanding
dirinya. Tanpa disadari Barfi, Jhilmil mulai memerhatikan dirinya yang tidak
sama dengan Shruti yang seksi dan mengenakan sari. Dan ketika rasa cemburunya
memuncak, Jhilmil pun menghilang. Barfi kelimpungan. Ia sudah mencari Jhilmil
ke segala tempat namun perempuan itu tidak ditemukan. Barfi kembali bergundah
gulana. Dan sikap Barfi atas kehilangan Jhilmil membuat Shruti sadar bahwa ia
tidak lagi mempunyai tempat di hati Barfi. Shruti akhirnya menghubungi
Inspektur Dutta untuk membantunya menemukan Jhilmil. Namun sayang ia telah
salah paham, dan membuat Barfi kembali dikejar oleh Inspektur Dutta. Shruti
yang tidak mengerti kenapa Barfi ditangkap akhirnya mendatangi Barfi yang
ditahan di Darjeeling. Dan barulah Shruti tahu bahwa Jhilmil memang hilang dari
rumahnya. Namun hingga Barfi terbebas karena kesalahpahaman, Barfi tetap
gelisah tentang keberadaan Jhilmil. Barfi banyak merenung dan mengingat-ingat
sesuatu tentang Jhilmil dari benda-benda Jhilmil yang tertinggal di rumah. Dan
usaha Barfi berhasil. Ia berhasil menemukan telepon ‘Muskaan’, satu-satunya
tempat yang mungkin didatangi Jhilmil. Ketika ia sampai di ‘Muskaan’ kepala
asrama mengatakan bahwa Jhilmil tidak ada di ‘Muskaan’. Barfi tidak percaya
hingga ia berlari mencari Jhilmil sendiri. Usahanya tidak membuahkan hasil,
hanya satu jalan pintas baginya. Yaitu melepas sebelah sepatu lantas
melemparkannya di setiap jendela ‘Muskaan’ dengan harapan Jhilmil akan
melihatnya seperti yang sering ia lakukan pada Jhilmil sedari kecil. Shruti
yang melihatnya menjadi terharu dan sangat-sangat sadar bahwa cinta Barfi pada
Jhilmil amatlah besar. Melihat kesungguhan Barfi itu pula lah, kepala ‘Muskaan’
tergugah. Semua jendela sudah ia lempari sepatu namun Jhilmil tak kelihatan
juga. Barfi pun pulang dengan keputus-asaan. Saat ia hampir jauh, Jhilmil
tiba-tiba keluar dari salah satu jendela dan memanggik-manggil Barfi. Sayangnya
Barfi tidak mendengarnya, namun Shruti mendengar sehingga Barfi dapat
mengetahuinya dari Shruti yang sudah ikhlas ditinggalkan Barfi.
Akhirnya,
Barfi dan Jhilmil menikah, dan tinggal bersama mengurus ‘Muskaan’ hingga tua.
Hingga masa
tua itu tiba, Shruti berkunjung di hari-hari terakhir Barfi. Dan tidak ada yang
menyangka bahwa hari terakhir Barfi juga menjadi hari terakhir Jhilmil.
Keduanya meninggal di hari dan waktu yang sama.
Review:
Anurag Basu selaku sutradara sekaligus penulis dan pengagas cerita film Barfi
mengemas film ini begitu apik dan penuh kehati-hatian. Hal itu seolah terbukti
dengan piala yang berhasil dimenangkan oleh film ini di berbagai ajang
penghargaan. Film ini mendapat respon positif dari kritikus Bollywood. Seolah
menjadi nilai tambah bagi film ini. Bersetting
Darjeeling tahun 1972, Barfi memiliki alur maju mundur yang jika tidak
diperhatikan akan membingungkan penonton. Dibutuhkan fokus mendalam untuk
menonton film ini agar tidak bingung saat pergantian alur yang maju mundur. Dan
yang selalu saya suka dengan film-film B-Town adalah durasinya yang
memungkinkan cerita divisualisasikan dengan pas. Nggak kecepetan dan terkesan
terburu-buru. Dan dengan durasi 2 jam 30 menit 44 detik, Barfi tidak memiliki
scene menyanyi sambil menari yang banyak membuat khalayak menonton film-film
B-town.
Karakter
Ranbir Kapoor as Barfi
Meski berperan sebagai pemuda
tuli dan bisu yang tidak mengharuskan Ranbir menghapal dialog, aktingnya tidak
bisa diremehkan begitu saja. Ranbir memainkan karakternya sebagai Barfi begitu
sempurna. Ranbir banyak memainkan raut wajah di film ini dan saya rasa Ranbir
melakukannya dengan cerdas. Proud of you,
Ranbir. *kiss
Priyanka Chopra as Jhilmil
Chateerjee
Semula peran
Jhilmil dipasrahkan Anurag Basu pada
Katrina Kaif, sayangnya mantan Salman Khan yang kini berhasil direbut
Ranbir Kapoor tersebut menolak peran itu. Basu menjadi dilema. Priyanka Chopra
direkomendasikan oleh istrinya namun Basu menolaknya. Ia pun mengadakan
Workshop demi mendapatkan pemeran Jhilmil. Dan di sanalah ia bertemu Chopra yang setelah dicasting sangat
cocok memerankan Jhilmil. Dan PC benar-benar membuktikan bahwa perannya tidak
bisa diragukan lagi. Bahkan saya sendiri tidak yakin kalau yang memerankan
Jhilmil itu adalah mantan Miss World 2000 yang sekarang telah melanglang buana
ke Hollywood. PC is Superb!
Ileana D’Cruz as Shruti
Ileana
membuat debut film B-town nya pada film ini. Meski ia hanya mendapat peran
pendukung, tapi karakternya sangat penting dalam film ini. Lantas film ini pula
lah yang melambungkan nama dan karirnya di perfilm-an India, Bollywood.
*FYI, Bollywood
jelas India. Tapi film India belum tentu film Bollywood, begitu pula dengan
artisnya. Sebab film-film di India banyak versinya. Ada film Tamil, Malayyam,
Punjab deelel, juga serialnya alias sinetron yang biasa disebut
Tellywood—mengadaptasi dari Telenovela. Itu kenapa saya ketawa ngakak waktu
awak media sini menyebut Shaheer DKK itu arteeess Bollywood. OMG Hellooo… Memangnya siapa itu Shaheer? <<
Ini yang nanya artes Bollywood, Jacqueline
Fernandez loh, bukan saya.
Pesan yang ditangkap:
Barfi! adalah cerita sederhana dari kehidupan masyarakat yang banyak kita
temui. Namun pesan yang disampaikan dari film ini begitu mendalam. Tentang
sebuah cinta yang tulus dari dua orang yang memiliki kekurangan dan
keterbatasan fisik. Tentang sebuah cinta yang tak melulu tentang si cantik dan
si tampan yang sempurna dan memiliki kelebihan materi. Film ini mengajarkan
bahwa bahagia itu cukup sederhana. Dengan cinta semuanya akan menjadi mudah.
Iya, begitu. Meskipun awalnya Barfi menyukai Shruti yang cantik namun petualangannya
bersama Jhilmil membuatnya menemukan cinta yang baru. Kali ini lebih tulus
sebab cintanya Barfi tumbuh berdasarkan waktu dan intensitas pertemuan. Tidak
ada alasan lain. Iya, seiring berjalannya waktu cinta Jhilmil dan Barfi
bersemi. Bahkan Barfi tetap memilih Jhilmil saat Shruti ingin kembali padanya. Barfi
dan Jhilmil mengajarkan cinta tanpa batas dengan segala kekurangan mereka, kesempurnaan
bagi mereka ialah bersama.
Kelemahan/keganjilan:
Kelemahan
dari film ini adalah visualisasi karakter Shruti saat tua. Ileana masih
kelihatan muda meski rambutnya udah putih-putih. Tidak terlalu keriput. Begitu
pula dengan PC, wajah PC masih kelihatan kencang sewaktu memerankan peran
Jhilmil tua. So, karakter saat tua PC dan Shruti tidak begitu berhasil. Mengenai keganjilan lainnya ada di setting. Basu menggunakan setting tahun 70-an
tapi visualisasi yang disuguhkan tampak kekinian tidak seperti
tahun 70-an, jauh berbeda dari film Om Shanti Om karya Farah
khan yang juga menggunakan setting awal 70-an yang pakaiannya serba sangat
jaduuuuuuuuuuulll…
---------------
Saya begitu
menyukai filosopi Anurag Basu yang disampaikan melalui lakon
Barfi yang mengetes kesetiaan Bhola,
Shruti dan Jhilmil dengan
menggergaji tiang lampu jalanan lantas membawa ketiga orang tersebut berdiri di
depan tiang rawan itu sambil berpegangan tangan. Barfi dengan santainya berdiri
sementara Bhola dan Shruti ketakutan akan kejatuhan tiang
lampu tersebut. Hanya Jhilmil yang tetap memegang Barfi saat tiang itu jatuh,
sementara dua lainnya menyelamatkan diri sendiri dan meninggalkan Barfi.
Ngetes Bhola--Gagal! |
Ngetes Shruti--juga Gagal |
Secara genre
yang mengusung komedi romantis, Basu
pun tidak gagal membuat adegan lucu seperti pengejaran Barfi, penculikan
Jhilmil yang gagal, juga perampokan di Bank. Mungkin karena pengkarakteran
Barfi serupa atau terinspirasi dari perpaduan Charli Caplin dan kakek Ranbir sendiri, Raj Kapoor.
Basu give a birth
of Barfi perfectly!
ya ampun vi... bagus kayanya ya cerita Barfi. India kadang aku juga suka loh. kaya 3 idiots itu. Ini kayanya boleh diicipin...
BalasHapusRekomendasi banget Vin :)
HapusHohoho
BalasHapusMakasih BIbi udah mampir. Hohoho
HapusHarus nonton iniii. Sekarang banyak juga yang gak ada nari dan nyanyi ya
BalasHapusIya Teh, udah jarang hehe, thank u udah mamppir ya Teh :)
Hapusgak sabar pengen nonton.
BalasHapusseru banget kayanya film ini.
udah lama gak nonton film india yang bener-bener bagus.
terimakasih infonya :)
Di tipi pernah tayang kok. Cuman lebih enak nonton versi dvd.
HapusKalo dibandingin 3 Idiots, mana yg lebih lucu?
BalasHapusKalo menurut sense of humor saya... 3 idiots ga lucu lucu amat. Malah sedih. 😀😀✌✌
HapusWah seru dan sweet juga ya akhirnya, barfi dan jhimil bisa meninggal bersama..
BalasHapusBisa kompakan gitu ya. Yg lahirnya barengan aja gabisa sama gitu meninggalnya. Huah!
HapusIni pernah tayang nggak sih di TV? Kayaknya gue nggak pernah tau (karena emang nggak pernah nonton film India).
BalasHapusSecara genre yang diusung adalah komedi, gue jadi penasaran sama film ini. Gue pun suka dengan komedi
gag begitu suka sama film india. lebih suka film barat, kalo yg asia sukanya film jepang itupun film horroynya..
BalasHapusfilmnya bagus dan yang nge-review juga keren
BalasHapuspadahal review dan entah kenapa saya udah langsug paham sama seluruh jalan ceritanya.
filmnya terkesan mengharukan juga ya
dan sekarng kyknya film-filmindia udah mulai mengurangi adegan menyanyi dan menarinya ya.
jdi terkesan tambah bagus tanpa adanya adegan gitu
ini film india ya? Saya nggak terlalu suka, lebih suka drama Korea, karena film India kebanyakan menarinya. Tapi reviewnya bagus, alur ceritanya menarik, film india banyak di tonton orang Indonesia
BalasHapusAku kurang suka film india sih, jadi gak terlalu tertarik, padahal waktu kecil aku sering banget di cekokin filmnya sahrulkhan hehehe
BalasHapusAku juga kurang suka sama film yang alurnya maju mundur, suka bikin gak fokus. *padahal mah males mikir* hehehe
Good revieuw, saya udah nonton dan emang bagus bgt filmnya bikin nangis bikin ketawa jg. Akting para pemainnya the best.
BalasHapusRating imdb cukup terpercaya
BalasHapus