Sabtu, 13 Juli 2013

ANYTHING IS POSSIBLE IF U JUST BELIEVE

Setahun yang lalu...

Aku tidak tahu tepatnya kapan. Aku lupa, tapi yang kuingat adalah ramadhan tahun lalu. Apa yang terjadi, bahkan aku baru sadar sudah setahun lamanya. Selama itu pula banyak pelajaran yang kupetik. Setahun bukanlah waktu yang lama, tapi tak terasa aku nyaris bisa melalui semuanya. Ini belum seberapa, tapi tidak ada yang tahu, inilah masa tersulitku, yang pada akhirnya ada air mata bahagia setelah bisa aku melewatinya....

Tahun lalu ...
Sesuatu terjadi, dan ya memang itu semua salahku. Aku yang salah dan memang cuma harus aku yang mempertanggung jawabkan kesalahanku itu. Kuanggap ini ujian dari Allah untuk sebuah proses pendewasaan diri.

Tahun lalu, kesalahanku adalah terlalu lemah, lembek, sehingga dengan mudahnya banyak orang yang sepele lalu menginjakku bak lumpur kotor. Itu kesalahan yang terlihat sepele tapi imbasnya, subhanallah sekali. Aku yang hanya seorang mahasiswa pengangguran, yang kerjanya minta jatah dari orang tua tiba-tiba harus menanggung semuanya. Aku bingung kala itu. Sebenarnya bisa saja aku pergi ke ayah sama ibu, lalu minta maaf atas kesalahanku. Aku pikir ya memang bisa saja. Paling aku akan mendapat seribu tamparan, tendangan, lalu makian. Atau semua fasilitas diambil, lalu beberapa bulan kemudian, aku terbebas, tidak perlu susah mikir akibat yang harus kupertanggung jawabkan. Ya, barangkali dengan maaf saja cukup.

Tapi ...

Aku bukanlah seseorang yang dengan mudahnya minta maaf. Meskipun dengan orang tuaku sendiri. Dengan maaf, berapa keringat yang kutendang jauh? Sungguh aku tidak hanya memandang dari satu sisi yang sekiranya menguntungkkan untukku. Tidak... Aku tidak mungkin minta maaf. Yang harus kulakukan adalah bertanggung jawab.


Dan memang alangkah baiknya aku yang harus menanggung akibat dari kesalahanku. Aku menyimpannya sendiri, berharap hanya kepada diriku sendiri aku percaya, lalu meminta Allah membimbing langkahku ini.

Sendiri, berpikir, ternyataa menyiksa sekali, sampai akhirnya aku menyerah. Aku tak bisa jika harus menyimpannya sendiri. Setidaknya aku bisa mengurangi bebann di kepala dan mendapatkan banyak dukungan.

Alhamdulillah, aku terbantu. Aku dapat banyak dukungan dari sahabat terdekat dan teman. Meskipun ada beberapa yang menyalahkan, namun tangan mereka terulur. Dan yang aku salutkan sampai sekarang, dia yang kalem, tidak banyak bicara atau marah-marah tidak hanya memberiku semangat. Dia adalah orang yang paling banyak membantu. Terkadang aku menangis ketika mengingat semua kebaikannya. Lubang yang sudah kugali lalu kututup kembali adalah berkat dia.

Kalau bukan karena semangat dan uluran tangan jebe dan tiga peri-ku, mungkin aku tidak bisa melaluinya. Mereka, yang menguatkanku, meyakinkanku bahwa bagaimana besarnya badai yang menimpaku, semua itu akan berlalu asal kita yakin dan percaya. Ini hanya perkara waktu.

Setahun yang lalu...
Kulalui dengan suka cita. Tak sekalipun aku mengeluh, dan itu semua berkat senyum-senyum mereka yang terus berada di sampingku. Mereka tidakmeninggalkanku meskipun aku sedang terpuruk.

Sungguh, aku tidak ingin mengulanginya.

1 komentar:

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni