Minggu, 05 Februari 2012

SAYEMBARA CINTA


Halo Blogger terlove. Sebelumnya aku mau mohon maaf karena minggu ini Dont let me episode 6 belum bisa aku posting karena banyak kesibukan di minggu ini (ceila gaya!) minggu depan juga kagak bisa ngelanjutin karena lagi Ujian final semester 3 (tuh kan gaya lagi!) Tapi minggu depannya aku bisa langsung kasih 3 episode sekaligus. Sebagai gantinya aku akan posting cerpen aku yang gagal masuk majalah. Pas banget buat bacaan valentine kamu :) Enjoy with my blog ya :) Xie Xie


SAYEMBARA CINTA
BY VIVIE HARDIKA SS


Luna mengendap- endap di florist milik keluarganya. Luna ingin membeli sesuatu di florist secara gratis. Gratis tanpa keluar uang sepersenpun. Luna tahu perbuatannya pastilah merugikan, tapi jika setangkai mawar saja yang diambilnya, usaha keluarganya nggak bakal gulung tikar. Karena memang nggak ada tikar di florist, adanya karpet. Hitung- hitung buat amal juga. Luna kan termasuk fakir jikalau tanggal tua begini. Jangankan untuk membeli mawar di tokonya sendiri, membeli es cendol juga nggak mampu. Sekali- sekali boleh lah, beli tanpa bayar.
Hap!!
Dapat!!
Kabur!!
Sebetulnya teratai adalah bunga favoritnya. Tapi karena lebih  gampang nyari mawar ketimbang teratai, maka bunga itu pun jadi lampiasan kegundahannya.
Morgan, Bisma... Morgan, Bisma... Kelopak mawar itu dicabutinya satu-satu. Hingga kelopak terakhir.  Morgan?
Ah...
Luna memang mencintai Morgan. Tapi di sisi hatinya yang lain juga terselip nama Bisma. Dia nggak bisa milih. Tapi dia juga nggak mungkin memiliki keduanya.
Morgan lebih ganteng ketimbang Bisma. Sesuai dengan singkatan namanya. Morgan, More Ganteng, yang artinya lebih ganteng. Sedangkan Bisma, dia lebih manis sih. Nggak bosen kalau dipandangin terus, apalagi kalau mandanginnya dari lubang sedotan, MasyaAllah, Bisma manis bangeeeett.. Lebih manis dari sekotak cokelat.
Tapi tetap saja nggak boleh pilih keduanya. Seandainya cewek juga boleh punya pacar dua, seandainya cewek dihalalkan berpoliandri, pasti Luna akan memilih keduanya. Morgan dan Bisma sama- sama membuat hatinya cenat- cenut kayak marmut.
**

“Lun, sudah ada keputusan? Morgan atau Bisma?” tanya Erin.
Luna belum menjawab. Habisnya Luna masih bingung. Morgan atau Bisma? Mereka berdua kan sahabatan, sepupuan, saudaraan. Sikap mereka berdua yang terang- terangan menjadikan Luna rebutan adalah salah satu hal yang membuat Luna bimbang.
“Aku pilih Lee Min Ho aja deh. Lebih cakepan dia deh kayaknya...” Ujar Luna acuh, lalu seenaknya meninggalkan Erin dengan tampang super bloon.
**

“Lun, kamu harus pilih sekarang juga. Aku atau Bisma?” tagih Morgan yang dengan santainya menemui Luna di kantin sekolah.
Di situ juga ada Bisma. Saingan yang sudah entah berapa abad. Mereka selalu memperebutkan barang yang sama. Baju, jaket, sepatu, bahkan Luna juga jadi barang rebutan. Sebenarnya Luna risih banget. Sebagai calon Miss Universe 2020, Luna merasa dijatuhkan harga dirinya dan dianggap seperti barang oleh Morgan dan Bisma. Keterlaluan!
“Sebenarnya aku suka kalian berdua, tapi...”
“Nggak bisa gitu dong, Lun. Kamu nggak boleh suka kami berdua. Kamu harus pilih, satu atau dua. Aku atau dia?” Bisma mulai protes.
“Haduh, Bisma! Kamu ini kebiasaan banget sih motong- motong pembicaraan orang. Dengerin aku dulu dong. Aku juga bingung. Sebenarnya kalian anggap aku ini apa sih? Aku kan bukan mainan yang harus kalian rebutin.” Desahnya.
“Tapi, aku suka kamu, Lun...”
“Aku juga, Lun. Aku nggak mau berbagi cinta kamu sama Bisma. Suer, aku cuma mau kamu seorang. Please, be mine!”
“Halah! Gayamu! Be mine be mine.. Be A man sono...!”
“STOP! Tekadku sudah bulet untuk ngadain sayembara buat kalian! Pemenangnya, berhak dapet cintaku..”
Hah?
Sayembara?
“Sayembara kayak jaman kerajaan?”
“Iyalah! Masa jaman purba!” senggah Bisma.
“Aku akan mengajukan 3 pertanyaan, dan kalian harus jawab. Siapa yang paling banyak menjawab, dialah pemenangnya!”
Morgan dan Bisma mendadak dukun. Duduk tekun sambil menantikan pertanyaan yang akan terlontar dari Luna. Sesuatu juga yah nih sayembara..
“Apa makanan kesukaanku?”
Morgan garuk- garuk kepalanya.
“Cokelat! Kebetulan, nih aku bawa buat kamu, Lunaku sayang...” Bisma langsung ngegombal dan sempat mencolek hidung Luna yang seperti hidung pinokio.
“Makasih, jawaban kamu benar, Bis!”
“Asseeeekkkk....”
Bisma bersorak dan Morgan masih menggaruk- garuk kepalanya. Ketombean kali yah!
“Makanan yang paling gue benci?”
Kini giliran Bisma yang memasang wajah bloon.
“Ada dua! Jengkol sama Singkong kan?” Morgan lebih dulu menjawab pertanyaan Luna ketimbang Bisma, dan kali ini nggak pake garuk- garuk kepala dulu.
“Yah benar! Skor sama. Pertanyaan terakhir, apa lagu kesukaanku?”
“Aku tahu. Lagu ini kan!!” Morgan berdiri dan langsung mempraktekkan lagu yang sekiranya disukai oleh Luna.
Nggak nggak nggak kuat... Nggak nggak nggak kuat.. Aku nggak kuat, sama Morgan Morgan Morgan...
Luna nyengir kuda. Bukannya Playboy? Sejak kapan jadi Morgan?
“Hih! Lagu apaan itu? Lun, pasti kamu suka lagu ini...”
Bisma nggak beranjak dari tempat duduknya seperti Morgan. Ia hanya duduk dan menyetel suaranya. Satu dua tiga di coba...
Really Really love you.. Never never want you...
Luna nyengir kuda lagi.
“Kalian Bodoh!” tiba- tiba Erin angkat bicara. “Lagu kesukaan Luna itu... Ke mana ke mana ke mana? Ku harus mencari ke mana?”
Hahahaha!!
Nggak mungkin!!
Semua tahu Luna masih ting ting, tapi nggak mesti lagunya Ayu Ting Ting juga kan lagu kesukaannya?
Perfecto! Kalau gitu kamu aja yah Rin yang jadi pacar aku...” Luna menggandeng tangan Eric secara paksa dan wuussshhh..
Morgan dan Bisma saling pandang, membisu seribu bahasa.
**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni