Senin, 25 Juni 2012

MY SHORT STORY - GARA GARA LADY GAGA(L) KONSER

24 Juni 2012, Medan Bisnis


Gara- gara Lady Gaga(l) konser.


Berita di tv membuat Rini kembut. Pasalnya ia sudah memesan tiket. Harga tiketnya pun terbilang tak murah. Untuk mendapatkannya Rini harus merogoh kocek jutaan rupiah yang ia ambil dari tabungan yang ia simpan bertahun-tahun lamanya. Demi sebuah konser bintang hollywood kesukaannya ia merelakan tabungan yang ia rencanakan untuk uang kuliahnya harus ludes.
Namun yang terjadi bukanlah yang sesuai dengan harapannya. Berita di tiap channel membuat Rini khawatir. oknum-oknum yang mengatas namakan agama mencekal bintang hollywood itu mengadakan konser di Indonesia. Padahal sang promotor sudah menjual habis tiket konser sang bintang. Perdebatan antara yang pro dan kontra terus beterbangan. Membuat seluruh fans yang sudah memesan tiket demi menonton bintang hollywood tersebut terus khawatir.
Lady gaga. Bintang hollywood yang banyak digandrungi, baik remaja, dewasa, menyukainya. Menyukai keunikan disetiap performa-nya. Itulah hal yang membuat Gaga berbeda dengan bintang lainnya. Sekarang kedatangan Gaga belum jelas adanya. Alasan penolakannya disebutkan karena Gaga sering memakai busana kurang sopan disetiap konsernya. Indonesia yang berbudaya timur mengecam hal itu. Belum lagi issue mengenai pemujaan Gaga atas setan membuat oknum yang mengatas namakan agama tersebut murka dan tak ingin negeri mereka tercemar oleh seorang Lady Gaga. Banyak petinggi negara yang sudah mendiskusikan masalah ini. Bahkan kabarnya, masalah ini sempat membuat presiden Obama ikut campur dalam menengahi.

"Huh!"
Rini kesal. Ia tak mau menonton channel apapun yang menyinggung Gaga. Jika melihatnya ia menjadi kesal. Kesal karena bintang yang menyebut fans nya sebagai little monster itu terancam gagal konser.
**

Rini duduk santai di bangkunya. Ia masih pusing akibat berita miring dan pemberitaan penolakan Gaga. Ia juga memikirkankan bagaimana nasib uangnya. Padahal merelakan uang tabungannya itu tidak mudah. Rini harus meminta izin dulu kepada Mama dan Papa. Sekarang kerelaan itu tak berbuah manis. promotor pasti mengembalikan keseluruhan uang kepada fans, tapi tetap saja Rini tak rela jika Gaga tak jadi konser. Kapan lagi coba, bisa melihat konser bintang sekeren  Gaga.
Sudah hampir bel. Namun Ayu belum datang. Biasanya ia lebih dulu ketimbang Rini. Tapi hari ini, Ayu tidak menampakkan dirinya selama pelajaran pertama. Apa mungkin Ayu sakit? Lalu kenapa tak ada kabar tentang berita sakitnya? Satu surat pun tak tertera. Maka dari itu, Rini berinisiatif untuk pergi ke kelas sebelah, XII-B. Di kelas tersebut, ada tetangga Ayu bernama Koko. Mungkin koko tahu kenapa Ayu tak hadir.
"Waahh.. Aku kurang tahu, Rin. Ntar ya aku ke rumahnya. Ntar aku tanyai deh."
"Tolong ya, Ko. Bentar lagi kan ujian nasional. Kalau dia nggak masuk kan sayang banget!"
"Iya, Rin. Ntar pulang sekolah aku langsung ke rumahnya deh."
**

Janji koko untuk memberi kabar mengenai Ayu tak kunjung terlaksana. Koko tak memberi kabar apapun juga. Terpaksa Rini harus meminta informasi itu sendiri pada Koko. Koko yang selalu sibuk dengan tim basketnya, akhirnya bisa ditemui disela- sela waktu istirahatnya.
"Maaf, ya, Rin, aku belum sempat menemuimu."
"Jadi, bagaimana keadaan Ayu? Apa dia benar- benar sakit?"
"Dia baik- baik aja, kok, Rin."
"Tapi kenapa nggak masuk? ini udah seminggu."
Koko tampak diam.
"Sebenarnya, apa yang terjadi sama Ayu, ko?"
Rini penasaran mendengar Ayu tak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas.
"Sebenarnya, Ayu punya masalah, Rin!"
Rini tercengang. Masalah? Masalah apa yang terjadi pada Ayu sehingga tak masuk genap seminggu. Padahal sebentar lagi musim ujian. Segala macam ujian, dari mulai ujian semester, ujian praktek, dan ujian akhir nasional. Kenapa Ayu mau meninggalkan itu semua? Sangat disayangkan jika tiba- tiba saja Ayu bolos sekolah, atau bahkan putus sekolah.
"Masalah, apa, Ko?"
"Masalah ekonomi, Rin. Ayu nunggak uang SPP selama 6 bulan. Makanya Ayu diskors sampai bisa melunasi uang SPP-nya." jelas Koko.
**

Rini termenung di kamarnya. Ia masih tak habis fikir mendengar kondisi Ayu sekarang. Ayu diskors sampai ia bisa melunasi uang sekolahnya. Ya Tuhan, kenapa Ayu nggak cerita masalah ini sih?
Teet !! Teet!!
Handphone Rini bergetar. Di layar handphone tertera nama Ringgo. Rini baru ingat kalau hari ini ia ada janji dengan Ringgo untuk berangkat bersama untuk menukarkan tiket konser Gaga dengan nominal.
"Rin, aku udah di depan rumah kamu, nih!"
"Iya, aku bentar lagi aku ke bawah."
**

Ayu sudah terlihat di bangkunya. Hal itu membuat Rini senang. Rini langsung menghampiri Ayu yang tampak menyalin catatan yang tertinggal selama ia tak sekolah.
"Yu, aku seneng kamu bisa masuk sekolah lagi." ujar Rini pada Ayu.
"Iya, Rin. Inikan berkat kamu juga. Kalau nggak, mana mungkin aku bisa sekolah. Thanks ya, Rin. Kamu memang sahabat terbaik aku." mata Ayu berkaca, kaca. Sedetik kemudian ia memeluk Rini. "Aku janji, secepatnya aku akan mengembalikan uangmu. Tapi maaf ya, Rin, gara- gara aku kamu nggak jadi liat konser Gaga. Padahal kamu pingin banget kan?"
"Nggak papa lagi, Yu. Aku sedih kalau kamu nggak sekolah gara- gara uang SPP. Lagipula, lady gagal konser, kok. Seandainya jadi, aku pasti lebih milih bantu kamu ketimbang nonton. Aku nggak rela kalau sampai kamu putus sekolah."
Ayu menangis haru mendengar ucapan Rini barusan.
"sudah, jangan nangis lagi Yu. Lebih baik kamu mencatat aja, karena kamu sudan banyak ketinggalan mencatat."
Ayu menurut, ia beralih dan mencatat semua mata pelajaran dari buku yang ia pinjam dari teman yang lain, sisanya dari catatan Rini.
**

4 komentar:

  1. HIhihi, nama tokohnya aku ya Vi *pede amat* Keren euyyy terus nampang di mana-mana. Sukses ya

    BalasHapus
  2. makasih ayu.. ahahaha okelah, emang namanya namamu kan.

    BalasHapus
  3. Keren Kak Vivi :) kalau ngirim ke media gitu format di subjectnya gimana kak?

    BalasHapus
  4. Kasih subjeck cerpen dek. gitu aja sih. hehehe

    BalasHapus

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni