Rabu, 30 November 2016

BIG THANKS TO CENDOL



Saya (jadi) suka menulis sejak saya jatuh cinta pada seseorang 12 tahun silam. Awalnya saya menulis puisi ala ebege alay yang rima-nya awut-awutan yang seiring berjalannya waktu menulis puisi saya tinggalkan. Berganti dengan cerita pendek, lalu lambat laun novel pertama saya tulis dibangku SMA. Jangan tanya bagaimana tulisan pertama saya, dih, malu banget kalau saya buka lagi itu novel. EyD acak-acakan dan alurnya terlalu FTV. Maklum sih, dulu saya nulis novel karena kebanyakan nonton FTV. Dan dari hobi nonton itulah saya pun bercita-cita menjadi penulis skenario di PH yang saya suka banget. Tapi lama kelamaan cita-cita itu semakin tersingkir karena saya tahu menulis skenario itu ga gampang. So, saya mengambil keputusan untuk tetap menulis novel saya.


Kemsasnas 2012 di Cikole Bandung

Tahun 2011, saya masuk kelas cendol. Awal tahu cendol dari teman-teman Storylovers. Jadi dulu itu ada majalah khusus cerpen bernama Story, dari sana saya berkenalan banyak nama hebat dan akhirnya masuk kelas cendol dan belajar banyak tentang dunia tulis menulis. Dan kelas itulah yang mengantarkan saya sampai ke titik ini, kualitas menulis saya semakin berkembang.

Cendol sangat berjasa banget bagi saya. Karena cendol, tahun 2012 saya nekat ikutan kemsas dan itu pertama kalinya saya keluar dari sumatera. Jika bukan karena Cendol mungkin tidak akan ada karya-karya saya betebaran di majalah kala itu. Seandainya tidak ada Cendol mungkin hari ini saya tidak akan menulis skenario sama seperti yang saya inginkan dulu. Dan segala pencapaian yang meskipun nggak ada hubungannya dengan menulis, tetap saja ada kelas Cendol yang berada di baliknya. Karena segala yang saya dapatkan hari ini berawal dari Cendol. Dan hebatnya silaturahmi yang terjalin, masha Allah, sampai hari ini saya masih merasakan momen kekeluargaan yang hangat dari anak-anak cendol meski kelasnya udah vakum.
Cendolers wilayah Medan (CERMAT)
Kopdar Cendol kesekian

 Saya benar-benar mencintai Cendol. Thanks to Bunda Erin yang lebih dulu mengenalkan saya pada Cendol. Terima kasih paling besar untuk Mayoko Aiko, founder Cendol yang sering saya panggil Appa. Terima kasih untuk cinta paling hangatnya. Terima kasih untuk rekan-rekan menulis saya di Cendol yang tidak mungkin saya sebutkan satu-satu. Karena Cendol benar-benar BIG FAMILY.
Penulis Skenario Bro n Bray

With Prachi Desai, Bollywood Actress

Jika saya tidak bergabung dengan Cendol mungkin hari ini saya masih jadi penulis yang stay di rumah, tepatnya di dalam kamar.
My BOOKS

2 komentar:

  1. Aku bangga sama kamu vie. Aku bahagia juga bisa kenal kamu dari CENDOL. Yuk kita tetap perjuangkan impian kita sama sama. Bismillah. YOSH.

    BalasHapus

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni