Sabtu, 17 September 2016

Interview Dilwale bersama Universal Nikko


Guys, saya balik lagi. Masih dengan dan tentang Novel Dilwale yang akhir bulan ini akan menyapa pembaca novel di Indonesia. Kali ini saya ingin ngeposting hasil interview dari penerbit Universal Nikko di twitter dua hari lalu.





Q: Apa yang mendorong Vivi menulis novel tentang India?

A: Yang mendorong aku menulis novel tentang India adalah, yang pertama karena aku suka banget sama film India khususnya yang romance dan drama keluarga. Hal kedua, karena novel bertema India itu belum pernah ada di Indonesia. Ketika semua penulis menulis tentang Korea, Jepang, London, Paris dan negara lain di Eropa, aku malah pengin menulis India karena banyak hal yang masyarakat Indonesia nggak tahu tentang India. Seperti contohnya, masyarakat Indonesia yang bukan penggemar India pasti nggak tahu apa itu olahraga kriket. Ketika mereka tanpa sengaja menontonnya di film India mungkin mereka beranggapan kalau kriket itu sejenis baseball. Agak bener sih kalau dilihat dari cara bermain dan beberapa alat wajib permainan. Tapi Baseball dan Kriket banyak bedanya. Apa sajakah itu? Baca nanti ya di Dilwale.

Makanya aku pengin berbagi wawasan kepada pembaca bahwa India itu nggak sejelek yang mereka pikir selama ini. Dan buat mereka yang menyangka India sekeren film-film bollywood, aku ingin mengatakan, India nggak sehijau yang mereka pikir selama ini. Dan hal terakhir yang mendorong aku menulis novel India adalah karena aku sudah terlalu lama mengendapkan ide di dalam kepala. Jadi Dilwale ini semacam terobosan baru di dunia literasi.

Q: Tanpa ada spoiler, bisa gak Vivie ceritakan sedikit seperti apa novel Dilwale ini?
A:  Dilwale ini menceritakan tentang seorang pemain kriket bernama Raja Raditya Malhotra dan seorang photographer bernama Sanjana Sharma. Keduanya jatuh cinta namun ada satu rintangan yang mereka sadari nggak akan bisa mereka takhlukkan. Karena cinta Raja yang terlalu besar, ia meyakinkan Sanju untuk percaya padanya. Keduanya pun bersatu untuk menjebol pertahanan dinding rintangan itu sendiri. Ada banyak kejutan yang akan kalian temukan di novel Dilwale yang pastinya akan bikin kalian terharu. Nanti beli ya.

Q: Faktor pendukung apa saja yang Vivie butuhkan selama menulis Dilwale?
A: Faktor pendukung aku selama menulis, yaitu semangat dan film-film India. Jadi selama menulis aku stok film India banyak-banyak. Riset tentang detail permainan kriket juga detail dari tempat-tempat di India. Aku juga banyak tanya sama blogger yang pernah ke India juga temanku yang india tulen di India. Satu lagi, admin BBIY yang membantu meluruskan bahasa Indiaku. Yang ternyata, tata bahasa asli bahasa Hindi itu nggak sama kayak yang di film-film Bollywood. Jadi segala sesuatunya di novel Dilwale ini benar-benar matang secara konsep dan keakuratan data. Nggak ada juga copas-copas dari blog ataupun wikipedia.

Q: Tentang waktu pengerjaan, berapa lama yang Vivi butuhkan?
A: Menulis draft pertama Dilwale sekitar dua bulan, kemudian revisi sekitar dua bulan juga. Itu belum termasuk revisi dari Editor Universal Nikko yang terdiri dari tiga lapis. Kurang lebih, perjalanan novel Dilwale hingga sampai tahap bungkus itu empat bulan, kalau nggak salah hitung. Totalnya setengah tahun bookk. Kebayang nggak sih gimana bakalan perfect-nya novel dilwale? Draft awal Dilwale,sebanyak 220 halaman word. Setelah disortir menjadi 150 halaman. Cukup nyesek juga waktu tahu ada potongan segitu banyak, namun patokanku tetep, editor yang paling tahu!

Q: Ngomongin tentang target pembaca, apa Dilwale ini boleh dibaca oleh anak-anak?
A: Orientasi pembaca Dilwale adalah dewasa dan dewasa muda. Mengingat karakternya sendiri sekitar 25 tahun. Tapi bukan berarti Dilwale tidak bisa dibaca oleh remaja dan anak-anak. Jadi, jawabannya boleh. Novel Dilwale ini untuk semua kalangan dan semua umur!


Q: Harapan Vivi tentang novel ini bagaimana?
A: Harapan aku tentang novel Dilwale, supaya diterima di masyarakat khususnya pecinta novel indonesia. Memberikan kesan mendalam juga bermanfaat meski cuma sedikit.

Q: Andai bisa difilmkan, Vivi ngebayangin siapa yang pantas jadi pemain?
A: Aaakk... kejauhan kali ya. Tapi aku pernah sih ngebayangin kalau Dilwale dibikin film, aku penginnya yang main Ranbir Kapoor sama Deepika Padukone. Pasangan favorit aku. Dan sejujurnya, waktu menulis aku ngejadiin mereka berdua sebagai role model. Tapi jika diharuskan aktor Indonesia, aku prefer Reza Rahardian sama Isabella Fawzi deh. Why? Karena Reza kalau berewokan itu hot banget. Sama kayak Ranbir Kapoor, dan aktingnya udahlah jangan lagi diragukan! Total banget. Cocok buat jadi Raja yang setengah India setengah Indonesia. Tinggal dikasih les bahasa India aja. Dan Isabella Fawzi, sulung dari Ikang Fawzi ini pecinta India sama kayak aku. Malah Mbak Bella ini lebih banyak pengetahuannya tentang India. Bisa menari tarian tradisional India, dan pernah mempersembahkan tarian tersebut sampai ke India. Soal bahasa, pasti dong dia jago. Wajahnya juga mewakili India tulen, cos Mbak Bella ini konon masih punya keturunan India lho. Jadi cocok lah jadi Sanju yang nyablak!

Quotes Novel Dilwale


Oke guys, sekian interview dari aku tentang Dilwale bersama @universalnikko. Info selanjutnya tentang novel aku bisa kamu dapetin di fanpage UniversalNikko atau akun sosmed saya. Dan jangan lupa BUAT BELI NOVEL DILWALE MULAI AKHIR SEPTEMBER DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA!

2 komentar:

  1. wah, kalau difilmin jadinya ala-la india juga tuh ya?? kalau ketemu pohon atau gak ketemu pager rumah, nyanyi sambil joget-joget gituh :)

    BalasHapus
  2. sama muterin tiang juga. Yuk siap siap culik Dilwale di Gramedia. Haghaghaghag

    BalasHapus

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni