Dalam menulis terkadang saya sering tiba di fase down. Ngerasa naskah
yang digarap monoton banget. Nggak punya perbedaan dengan naskah-naskah yang
lain. Straight banget!
Sama seperti ketika menggarap naskah M.A.D. Begitu masuk di bagian Dylan,
ngerasa down banget. Monoton banget sih naskah gue. Adegannya juga biasa-biasa
banget. Karakternya biasa banget. Dialognya juga nggak berisi. Dan tiba-tiba
saya berdelusi, ada Anand yang ngomentarin naskah saya, karakternya biasa aja,
nggak kuat, menye-menye dan suka plin-plan. (Tuh kan, kalau udah ngebayangin
Anand suka senyum-senyum sendiri gini deh.)
Dan sialnya, di tengah kejenuhan seperti ini, ide lain muncul. Rasanya
tergoda banget pengin merealisasikan ide yang muncul tiba-tiba ini. Beda banget
sama M.A.D yang punya tokoh adem ayem bahkan terkesan membosankan, di ide baru
ini saya ingin bikin seperti ini,
tokohnya malah nggak pernah adem ayem. Berantem mulu. Mungkin akan terlihat
sama dengan naskah Daryl vs Alline tapi ini lebih ke versi dewasanya sih. Lebih
mengedepankan realita, bukan khayalan penulis semata. Haghaghag…
Saking antusiasnya, saya sampai share ke temen, dan dengan santainya
dia komentar, kavernya dewasa, pasti ada adegan ranjangnya. Jangan lupa masukin
pacarnya Pilo di sana, dan jangan bilang ide ini dari aku ya. (semoga Mas Pilo
nggak baca deh! Dan sumpah ini bikin saya yang lagi liputan ketawa ngakak!)
Meski genre dewasa, saya bisa jamin enggak akan ada adegan begituan karena
yang nulis takut jadi kepengin. *Eh!
Di naskah ini nggak ada cinderella girl yang dapetin prince charming kok. (Emang kapan saya bikin naskah begituan?) Dan
ini pertama kalinya saya nggak masukin my dream boy sebagai karakter novel.
Udah terlalu lelah bikin Hero yang ‘aku banget’, lelah adek bang, lelah! Justru
karakter cowoknya tuh yang ‘enggak aku banget’, ‘amit-amit’ dan ‘semoga
dijauhkan dari hidupku!’ (gemesh sendiri!)
Tapi tetep, karakter my inspiration star bakalan nyempil di sana. Duh,
maapin yak. Bukannya saya belum move on tetapi saya ngerasa kalau masukin
karakter dia bakalan bikin naskah saya lebih hidup. Dan saya udah janji, ini
yang terakhir. (Dari kemaren terakhir mulu… tapi dimasukin lagi… dimasukin
lagi… eim..)
Ya sudah deh, daripada makin absurd, curcolan ini sampai di sini dulu.
Sampai ketemu dengan Samara dan Rakha di akun wattpad saya ya… Catet
tanggalnya, 20 Februari 2018, Insha Allah…
Silakan nikmati teasernya dulu…
**
Jemari Samara masih menari-nari di atas keyboard
sementara kedua matanya yang tertutup kacamata antiradiasi tak sedikitpun
mengerling, seakan-akan apa yang ia kerjakan sekarang lebih penting dari kasus E-KTP yang sedang diributkan oleh Samuel dan Adit.
“Sumpah, drama abis! Nih orang bisa kali dapat
piala citra dengan kategori Absolute
Amazing Actor of the year!”
komentar Sam yang diikuti tawa lebar.
Dan keributan yang
terjadi di sebelah mejanya membuat Samara lambat laun terusik. “Itu mulu deh
yang diributin dari kemarin. Kalau nggak suka dramanya, ya pindah channel to,
gampang kan?”
Samara bangkit dari
tempat duduknya, menghampiri meja Adit yang masih menonton berita politik
tersebut bersama Samuel yang tak sedetikpun berhenti berkomentar.
Bersamaan dengan itu,
seseorang dari arah lain tiba-tiba keluar dan berhasil menyita perhatian
Samara.
Samara terpaku di
tempatnya, memandangi Rakha—dengan wajahnya yang semak, berbicara dengan Zaskia nyaris tanpa suara.
“Anjing! Nih
orang ganteng banget!”
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni