Sebelumnya
saya tidak pernah sekalipun berpikir untuk menulis buku non-fiction seperti
buku bergenre how-to seperti 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstress. Buku ini adalah
buku nonfiksi pertama saya. Yang berupa antologi bersama 18 penulis keren
lainnya.
Pertama kali
redaksi Universal Nikko merekrut penulis untuk menuliskan buku nonfiksi tentang
kepenulisan, saya antusias sekali meski dalam hati tidak begitu percaya pada
diri sendiri. Saya memilih tata cara menulis teenlit, karena teenlit adalah
genre novel yang banyak saya tulis. Saya akrab dengan genre teenlit oleh karena diantara 18 penulis
hanya saya yang masih remaja. *abaikan caption barusan.
Berbeda dari
buku-buku fiksi yang pernah saya tulis, buku ini tentu punya kisahnya sendiri. Tingkat
kesulitannya pun berbeda. Saya harus benar-benar bekerja keras untuk naskah
yang satu ini. Karena saya nggak mau pembaca yang membaca naskah nonfiksi saya
ini tersesat dan tak tau arah jalan pulang. *nah loh malah karaokean.
1.
Berapa
lama waktu yang kamu butuhkan untuk menuliskan naskahmu yang ada di buku 19
JMPS? Ceritakan proses kreatifmu ya, Ganks.
Jawab:
Menuliskannya hanya beberapa jam. Tapi
mengeditnya butuh waktu tiga hari. Kenapa begitu? Karena saya ingin naskah ini
benar-benar… sempurna… *ala gitagut. #abaikan!
Mengedit adalah bagian paling sulit menurut
saya bahkan menurut semua penulis yang berada di muka bumi ini. Mengapa saya
kami bilang sulit? Karena dengan mengedit sama seperti mengulang kembali.
Mencari tahu keakuratan dari riset yang kita masukkan ke dalam tulisan. Maka
tidak jarang banyak penulis yang galau saat mengedit naskahnya sendiri.
2.
Kenapa
kamu memilih untuk ‘menurunkan jurus’ yang kamu kuasai itu di dalam buku 19
JMPS?
Jawab:
Karena…
alasannya cukup sederhana. Agar saya memiliki penerus yang akan meneruskan langkah-langkah
saya menulis. Agar (lagi) tak banyak inbox
menanyakan ‘gimana sih caranya nulis?’, atau yang sering bikin galau, ‘ajarin
bikin novel dong.’ Sekarang, karena jurusnya sudah turun dari langit ketujuh,
maka saya tidak akan segan-segan lagi membalas berbagai pertanyaan mereka
dengan, ‘semuanya terangkum dalam buku 19 JMPS, miliki segera!’ #aseeekkk
*Sekalian promosi
3.
Bagian mana dari tulisanmu yang menurutmu
menjadi ‘jurus inti’, selain beberapa jurus lainnya yang kamu turunkan kepada
pembaca?
Jawab:
Yaitu
harus rajin-rajin membaca. Karena menulis tanpa banyak membaca itu sama saja
bohong. Sebab membaca adalah cara paling sederhana untuk banyak belajar.
Belajar dari apa yang ditulis penulis sehingga bukunya menarik sekali atau
bahkan kita bisa belajar dari kesalahan yang dilakukan penulis. Intinya harus
banyak membaca pokoknya.
4.
Kalau
diibaratkan pendekar, kira-kira, kamu ingin menyebut jurus yang kamu tuliskan
dalam buku 19 JMPS sebagai jurus apa?
Jawab:
Ajian Awet Muda
Selamanya. (Karena membaca teenlit secara tak langsung membuat kita merasa
tetap muda.)
Nah, buat kamu-kamu yang ingin menulis… 19
JMPS ini bisa dijadikan kitab untukmu. Karena di dalam buku ini tidak hanya
terdapat panduan menulis novel dalam berbagai genre, tapi juga ada panduan menulis
blog, memoar dan lain-lainnya.
Miliki
segera!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni