Kamis, 27 Agustus 2015

Tolak (Masuk) Angin dengan Tolak Angin

Menulis bukan hanya sekadar hobi bagi saya. Menulis adalah sebuah kehidupan. Dunia bagi pelakonnya. Banyak orang yang ingin menjadi penulis, namun karena beberapa hal keinginan itu menjadi terbengkalai. Bukan karena ia tidak bisa meraihnya , karena mereka tidak menjadikan menulis sebagai bagian dari kehidupannya sehingga keinginan itu hanya sebatas angan saja tanpa tindakan yang nyata.

Menulis bukan hanya menghasilkan karya, namun juga proses membagikan apa yang kita ketahui kepada para pembaca. Alangkah bahagianya jika pembaca tersebut dapat menangkap hal positif dalam tulisan kita.

beberapa hasil dari menulis

Dan bagi seseorang yang telah menjadikan menulis sebagai dunia-nya, menulis bisa jadi tidak mengenal waktu. Selagi luang akan menulis. Begitupun saya. Ketika ide sedang bersliweran, saya langsung menuliskannya. Bisa berjam-jam dan sampai tak kenal waktu. Seringnya jadwal menulis saya hingga larut. Di jam-jam segitu biasanya ide muncul tak terduga-duga. Dan tak jarang saya begadang sampai demi menuntaskan hasrat menulis saya tersebut. Kebiasaan begadang inilah yang terkadang menimpulkan penyakit. Punggung jadi pegel, dan tak jarang pula suka masuk angin.



Karena takut diomelin dan dilarang menulis sampai larut—sementara semakin larut ide semakin hot—akhirnya saya nggak pakai koprol kepada orang tua. Saya langsung beli obat anti masuk angin di warung terdekat. Sebelumnya saya telah direkomendasikan oleh teman saya untuk membeli obat herbal tersebut. Selain harganya terjangkau, khasiatnya pun tidak cuma untuk masuk angin, tapi dapat juga menghilangkan pegal-pegal setelah semalaman begadang.




Tolak angin adalah produk yang baik. Herbal yang tidak hanya bermanfaat tapi juga berguna meredakan masuk angin, perut mual, tenggorokan kering dan badan terasa dingin.

Sejarah Tolak Angin

kemasan jadul alias jaman dulu
Tolak angin dibuat oleh pendiri Sido Muncul pada tahun 1930 yaitu Ibu Rahmat Sulistyo. Dibuat dari tumbuh-tumbuhan herbal dan madu serta ramuan obat lainnya. Selama 100 tahun Tolak angin turun temurun diproses di pabrik modern dan steril.

Farmakologi
Komposisi dari tolak angin tersebut mengambil 30 % dari:
  • ·         Oryza Sativa (beras)  yang berguna sebagai absorben untuk menyerap zat-zat beracun, atau zat yang menyebabkan diare
  • ·         Foeniculli Fructus (adas) dapat meningkatkan transport mukosilier yang efektif untuk mengatasi batuk produktif akibat masuk angin.
  • ·         Isorae Fructus atau lebih dikenal dengan sebutan kayu ules yang dapat mengurangi rasa nyeri atau  analgetik.
  • ·         Caryophylli Folium (cengkeh) dapat menghilangkan rasa mual muntah dan mencegah kerusakan hati akibat racun tertentu juga penambah tenaga.
  • ·         Zingiberis Rhizoma (jahe) dapat mempertinggi gastro intestinal mobility, memperbaiki pencernaan, menguatkan lambung, serta anti rhinovirus atau virus penyebab influenza juga memperlancar peredaran darah.
  • ·         Daun mint sebagai tonik simultan
  • ·         Jahe
  • ·         Kayu Manis
  • ·         Cengkeh
  • ·         Kedawung
  • ·         Poko
  • ·         Pala
  • ·         Ekstrak Panax Radix
  • Dan 70 %  madu sebagai nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.


Tolak Angin yang Mendunia

Tolak Angin adalah salah satu produk Indonesia yang sudah tersedia di beberapa tokoh di luar negeri. Penikmatnya tentu bukan orang Indonesia yang kebetulan melancong di negara tersebut, penduduk pribumi juga sudah percaya pada obat herbal ini. Bahkan jika kalian perhatikan produk yang memasang Nadine Chandrawinata sebagai bintang iklannya telah melakukan survey bahwa Tolak Angin adalah produk Indonesia yang banyak diminati di luar negeri.


Tonton juga iklan Tolak Angin terbaru edisi Pacman alias Manny Pacquiao di sini 

Kemasannya begitu sederhana. Yang mana menampilkan racikan dari bahan-bahan Tolak angin tersebut. Dan jika diperhatikan, kemasan terbaru dari Tolak Angin ini juga memasang lambang bendera merah putih di sudut kanan bawah. Dengan tulisan Indonesia di bawahnya. Betapa bangganya jika kita bisa memegang produk ini di luar negeri.

kemasan Tolak Angin saat ini

 Orang pintar, minum Tolak Angin.


Nah bagi kamu yang merasa pintar, minum tolak angin. Karena Tolak Angin bukan sekadar obat herbal untuk masuk angin saja. Tolak Angin dapat juga diminum untuk menjaga stamina tubuh di saat-saat bekerja keras, lembur dan melakukan perjalanan jauh serta mencegah mabuk di perjalanan. Terutama bagi petugas jaga malam dan pekerja berat.

Menanamkan rasa nasionalis dalam diri tidak harus mengangkat senjata pada penjajah, karena menjadi nasionalis cukup sederhana, yaitu dengan cintailah produk dalam negeri.

17 komentar:

  1. kemasan jadulnya keren ya
    gambarnya.

    tahun 1930 dan masih bertahan sampai sekarang. ini yang punya pasti pinter banget dalam bisnis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastinya dong. Coba bayangin... Dari tahun segitu ampe tahun sekarang ini produk masih bertahan, keren gila!

      Hapus
  2. bagus deh kk....entah kamu menulis ini untuk kerjaan atau semacam lomba, tapi mengalir menurutku... bagus c:

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehehehe terima kasih. Tulisan ini ceritanya lagi ngebanggain produk dalam negeri yang mendunia. Kali aja abis ini gantian saya yg mendunia ehehe

      Hapus
  3. bagus sekali tulisannya, saya belum pernah minum tolak angin, eh udah pernah kayaknya, berarti saya pintar. Entah kenapa kalau baca sejarah bawaannya ngantuk, untung cuma sedikit, tetapi kalau sejarah yang ada ceritanya saya suka. Tolak angin merupakan produk Indonesia yang tersedia di luar negeri, keren, cintailah produk-produk Indonesia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Jadi jangan orang indonesia nya aja yg kamu cintai. Produknya juga. Kalau bukan kita yg mencintai siapa lagi coba? #aseekk

      Hapus
  4. Barang wajib yg selalu harus tersedia nih selama gua hidup di luar negeri. Kalo masuk angin dll, gitu emang paling manteb minum tolak angin, bisa langsung sembuh sakitnya wkwkwk

    Waktu itu gua juga pernah jadian sama orang Russia, salah satunya ya gara-gara tolak angin ini hehehe...mau tau ceritanya? Kapan-kapan deh gua tulis di blog wkwkwk

    BalasHapus
  5. Wah iya nih, kalau suka nulis kadang sering begadang. Jadinya kadang kena masuk angin. Tapi untungnya aku jarang kena masuk. Aku juga jarang minum tolak angin nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tolak angin ga cuma buat masuk angin loh kak. Buat perjalanan jauh juga bisa.

      Hapus
  6. Gaul ya, nulis sampe malem aja mesti ditemenin sama tolak angin haha

    Gue baru tahu kalo tolak angin ada sejak tahun 1930, itu selisih dua tahun dari sumpah pemuda ya... gue jadi penasaran, dulu pas jaman perang kemerdekaan tentaranya pada minum tolak angin juga nggak ya?

    BalasHapus
  7. kirain ikutan giveaway atau event gituh .. ternyata job review ,, hahaha semangatlah bahas tolak anginnya :D

    BalasHapus

Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni