Menulis bukan
hanya sekadar hobi bagi saya. Menulis adalah sebuah kehidupan. Dunia bagi
pelakonnya. Banyak orang yang ingin menjadi penulis, namun karena beberapa hal
keinginan itu menjadi terbengkalai. Bukan karena ia tidak bisa meraihnya ,
karena mereka tidak menjadikan menulis sebagai bagian dari kehidupannya
sehingga keinginan itu hanya sebatas angan saja tanpa tindakan yang nyata.
Menulis bukan
hanya menghasilkan karya, namun juga proses membagikan apa yang kita ketahui
kepada para pembaca. Alangkah bahagianya jika pembaca tersebut dapat menangkap
hal positif dalam tulisan kita.
beberapa hasil dari menulis |
Dan bagi seseorang yang telah menjadikan menulis sebagai dunia-nya, menulis bisa jadi tidak mengenal waktu. Selagi luang akan menulis. Begitupun saya. Ketika ide sedang bersliweran, saya langsung menuliskannya. Bisa berjam-jam dan sampai tak kenal waktu. Seringnya jadwal menulis saya hingga larut. Di jam-jam segitu biasanya ide muncul tak terduga-duga. Dan tak jarang saya begadang sampai demi menuntaskan hasrat menulis saya tersebut. Kebiasaan begadang inilah yang terkadang menimpulkan penyakit. Punggung jadi pegel, dan tak jarang pula suka masuk angin.
Karena takut
diomelin dan dilarang menulis sampai larut—sementara semakin larut ide semakin
hot—akhirnya saya nggak pakai koprol kepada orang tua. Saya langsung beli obat
anti masuk angin di warung terdekat. Sebelumnya saya telah direkomendasikan
oleh teman saya untuk membeli obat herbal tersebut. Selain harganya terjangkau,
khasiatnya pun tidak cuma untuk masuk angin, tapi dapat juga menghilangkan
pegal-pegal setelah semalaman begadang.
Tolak angin
adalah produk yang baik. Herbal yang tidak hanya bermanfaat tapi juga berguna
meredakan masuk angin, perut mual, tenggorokan kering dan badan terasa dingin.
Sejarah Tolak Angin
kemasan jadul alias jaman dulu |
Tolak angin
dibuat oleh pendiri Sido Muncul pada tahun 1930 yaitu Ibu Rahmat Sulistyo.
Dibuat dari tumbuh-tumbuhan herbal dan madu serta ramuan obat lainnya. Selama 100
tahun Tolak angin turun temurun diproses di pabrik modern dan steril.
Farmakologi
Komposisi
dari tolak angin tersebut mengambil 30 % dari:
- · Oryza Sativa (beras) yang berguna sebagai absorben untuk menyerap zat-zat beracun, atau zat yang menyebabkan diare
- · Foeniculli Fructus (adas) dapat meningkatkan transport mukosilier yang efektif untuk mengatasi batuk produktif akibat masuk angin.
- · Isorae Fructus atau lebih dikenal dengan sebutan kayu ules yang dapat mengurangi rasa nyeri atau analgetik.
- · Caryophylli Folium (cengkeh) dapat menghilangkan rasa mual muntah dan mencegah kerusakan hati akibat racun tertentu juga penambah tenaga.
- · Zingiberis Rhizoma (jahe) dapat mempertinggi gastro intestinal mobility, memperbaiki pencernaan, menguatkan lambung, serta anti rhinovirus atau virus penyebab influenza juga memperlancar peredaran darah.
- · Daun mint sebagai tonik simultan
- · Jahe
- · Kayu Manis
- · Cengkeh
- · Kedawung
- · Poko
- · Pala
- · Ekstrak Panax Radix
- Dan 70 % madu sebagai nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Tolak Angin yang Mendunia
Tolak Angin
adalah salah satu produk Indonesia yang sudah tersedia di beberapa tokoh di
luar negeri. Penikmatnya tentu bukan orang Indonesia yang kebetulan melancong
di negara tersebut, penduduk pribumi juga sudah percaya pada obat herbal ini.
Bahkan jika kalian perhatikan produk yang memasang Nadine Chandrawinata sebagai
bintang iklannya telah melakukan survey bahwa Tolak Angin adalah produk
Indonesia yang banyak diminati di luar negeri.
Kemasannya
begitu sederhana. Yang mana menampilkan racikan dari bahan-bahan Tolak angin
tersebut. Dan jika diperhatikan, kemasan terbaru dari Tolak Angin ini juga
memasang lambang bendera merah putih di sudut kanan bawah. Dengan tulisan
Indonesia di bawahnya. Betapa bangganya jika kita bisa memegang produk ini di
luar negeri.
kemasan Tolak Angin saat ini |
Orang pintar, minum Tolak Angin.
Nah bagi kamu
yang merasa pintar, minum tolak angin. Karena Tolak Angin bukan sekadar obat
herbal untuk masuk angin saja. Tolak Angin dapat juga diminum untuk menjaga
stamina tubuh di saat-saat bekerja keras, lembur dan melakukan perjalanan jauh
serta mencegah mabuk di perjalanan. Terutama bagi petugas jaga malam dan
pekerja berat.
Menanamkan rasa nasionalis dalam diri tidak harus mengangkat senjata pada penjajah, karena menjadi nasionalis cukup sederhana, yaitu dengan cintailah produk dalam negeri.
ini kenapa bahas tolak angin?
BalasHapusDapet job review kayaknya dia.
HapusHehehehe iya nih...
Hapuskemasan jadulnya keren ya
BalasHapusgambarnya.
tahun 1930 dan masih bertahan sampai sekarang. ini yang punya pasti pinter banget dalam bisnis
Pastinya dong. Coba bayangin... Dari tahun segitu ampe tahun sekarang ini produk masih bertahan, keren gila!
Hapusbagus deh kk....entah kamu menulis ini untuk kerjaan atau semacam lomba, tapi mengalir menurutku... bagus c:
BalasHapusEhehehe terima kasih. Tulisan ini ceritanya lagi ngebanggain produk dalam negeri yang mendunia. Kali aja abis ini gantian saya yg mendunia ehehe
Hapusbagus sekali tulisannya, saya belum pernah minum tolak angin, eh udah pernah kayaknya, berarti saya pintar. Entah kenapa kalau baca sejarah bawaannya ngantuk, untung cuma sedikit, tetapi kalau sejarah yang ada ceritanya saya suka. Tolak angin merupakan produk Indonesia yang tersedia di luar negeri, keren, cintailah produk-produk Indonesia :)
BalasHapusIya. Jadi jangan orang indonesia nya aja yg kamu cintai. Produknya juga. Kalau bukan kita yg mencintai siapa lagi coba? #aseekk
HapusBarang wajib yg selalu harus tersedia nih selama gua hidup di luar negeri. Kalo masuk angin dll, gitu emang paling manteb minum tolak angin, bisa langsung sembuh sakitnya wkwkwk
BalasHapusWaktu itu gua juga pernah jadian sama orang Russia, salah satunya ya gara-gara tolak angin ini hehehe...mau tau ceritanya? Kapan-kapan deh gua tulis di blog wkwkwk
Tulis bang, penasaran nih :D
HapusDitunggu kak ceritanyaaaa..
HapusWah iya nih, kalau suka nulis kadang sering begadang. Jadinya kadang kena masuk angin. Tapi untungnya aku jarang kena masuk. Aku juga jarang minum tolak angin nih.
BalasHapusTolak angin ga cuma buat masuk angin loh kak. Buat perjalanan jauh juga bisa.
HapusGaul ya, nulis sampe malem aja mesti ditemenin sama tolak angin haha
BalasHapusGue baru tahu kalo tolak angin ada sejak tahun 1930, itu selisih dua tahun dari sumpah pemuda ya... gue jadi penasaran, dulu pas jaman perang kemerdekaan tentaranya pada minum tolak angin juga nggak ya?
Bisa jadi. Makanya bisa merdeka. *eh
Hapuskirain ikutan giveaway atau event gituh .. ternyata job review ,, hahaha semangatlah bahas tolak anginnya :D
BalasHapus