Seperti kamu yang memelihara seekor merpati di dalam sangkar. Merpati itu kamu urus dengan sepenuh hati, hingga membuatnya menjadi sangat patuh padamu.
Tapi suatu hari kamu kasihan melihat seekor merpatimu yang hanya menghabiskan waktunya di dalam sangkar, maka kamu melepaskannya.
Merpati itu sudah bebas. Dan kamu sudah ikhlas seandainya ia terbang jauh dan lupa jalan pulang, tapi yang terjadi malah di luar perkiraanmu. Merpati itu masih setia memperhatikan aktivitasmu lewat jendela yang terbuka lebar, dan kamu masih terus memeliharanya. Merpati masih menjadi peliharaanmu meski ia sudah terlepas dari sangkar.
Namun, waktu membuatmu bosan dan berubah pikiran. Kamu ingin tetap memelihara merpati yang kamu lepas, namun kamu juga memelihara merpati lain di dalam sangkar.
Lambat laun, merpati lama terabaikan. Bahkan kamu lupa untuk memberinya makan karena kamu sibuk dengan merpati barumu. Merpati pertamamu murung bukan karena kamu telah melepaskannya, bukan juga karena kamu melupakannya sebagai peliharaannya. Tapi karena, sepertinya kamu tak lagi menganggapnya sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan. Kamu lupa kalau merpati pertama bisa pergi kapan saja dia mau karena ia sudah terlepas dari sangkarnya.
Lalu, salahkah sang merpati jika ia benar-benar pergi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan malu- malu untuk berkomentar. Silahkan berikan komentar terbaik anda ^_^ Xie Xie Ni