Saya (jadi) suka menulis sejak saya jatuh
cinta pada seseorang 12 tahun silam. Awalnya saya menulis puisi ala ebege alay
yang rima-nya awut-awutan yang seiring berjalannya waktu menulis puisi saya
tinggalkan. Berganti dengan cerita pendek, lalu lambat laun novel pertama saya
tulis dibangku SMA. Jangan tanya bagaimana tulisan pertama saya, dih, malu
banget kalau saya buka lagi itu novel. EyD acak-acakan dan alurnya terlalu FTV.
Maklum sih, dulu saya nulis novel karena kebanyakan nonton FTV. Dan dari hobi
nonton itulah saya pun bercita-cita menjadi penulis skenario di PH yang saya
suka banget. Tapi lama kelamaan cita-cita itu semakin tersingkir karena saya
tahu menulis skenario itu ga gampang. So, saya mengambil keputusan untuk tetap
menulis novel saya.
Tampilkan postingan dengan label Xing Fu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Xing Fu. Tampilkan semua postingan
Rabu, 30 November 2016
Kamis, 20 Oktober 2016
21 Years of DDLJ and Still Counting
20 Oktober 1995 saya bahkan masih berumur 3 tahun. Masih lucu-lucunya,
lari ke sana ke mari dan belum ngerti sama tontonan apapun. Kalaupun ada
mungkin itu tontonan orang kawinan, bukan film. Sementara di masa itu telah
terjadi satu peristiwa yang sangat-sangat berjasa bagi saya khususnya dalam
karir kepenulisan saya.
21 tahun yang lalu, lahir sebuah mahakarya dari seorang Aditya Chopra,
berjudul ‘Dilwale Dulhania Le Jayenge’. Sebuah film romantis yang hingga kini
masih diputar oleh salah satu bioskop di India, Maratha Mandir. Yang menjadi
salah satu film romantis sepanjang masa yang wajib kamu tonton sebelum kamu
died XD.
Bicara soal ‘Dilwale Dulhania Le Jayenge’ atau ‘DDLJ’ merupakan karya
debut dari seorang Aditya Chopra, putra sulung dari founder Yash Raj Film, Yash Chopra. Adi menulis sendiri kisah
romantis ini, lalu membungkusnya dengan sangat apik. Terbukti dengan banyaknya
pasang mata yang memuji dan mengapresiasi karyanya tersebut. DDLJ telah memenangkan
sepuluh tropi Filmfare, ajang penghargaan terbesar India atau biasa disebut
oscar-nya India.
Dilwale
Dulhania Le Jayenge
DDLJ menceritakan tentang dua anak manusia
yang tinggal di London. Keduanya bukan siapa-siapa sampai akhirnya tidak
sengaja bertemu dalam perjalanan berkeliling Eropa, Raj dan Simran. Hubungan
mereka tidak mudah awalnya karena Raj adalah seorang player yang dibenci
Simran, seorang gadis introvert. Raj dan Simran terus dipertemukan dan hubungan
mereka semakin kacau. Hingga satu keadaan membuat mereka berdamai lalu akhirnya
saling jatuh cinta. Raj dan Simran tidak menyadari perasaan tersebut sampai
akhirnya mereka kembali dari perjalanan. Yang sayangnya, perasaan Simran
ditentang oleh ayahnya yang telah menjodohkannya dengan anak dari sahabatnya.
Sabtu, 01 Oktober 2016
All About Cricket
Dear readers, pernah dengar kata ‘kriket’ nggak
sebelumnya? Apa? Cokelat? Itu sih kitkat, bukan kriket, ders.
Karena di novel Dilwale memiliki hero
berprofesi sebagai pemain kriket, aku akan mengupas kriket secara tajam dan
teraktual. *infotainment kali ah
Cekidot!
Kriket adalah sebuah cabang olahraga yang
dimainkan oleh dua tim. Perkelompoknya, terdiri dari 11 orang. Berasal dari
Inggris dan menjadi sangat populer di beberapa negera persemakmuran seperti
Asia Selatan. Sebut saja, Pakistan, India, Sri Lanka. Olahraga ini juga menjadi
olahraga penting di negara asalnya, Inggris, juga beberapa negara seperti
Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Zimbabwe, Karibia dan negara-negara
yang berpenduduk berbahasa Inggris lainnya yang dibawa pada masa penjajahan.
Esensi dari olahraga kriket sama seperti
olahraga kelompok lain, yaitu melatih kekuatan fisik, kerja sama tim yang
solid, persaingan sehat serta melatih jiwa pantang menyerah dan penuh semangat.
Kriket berbeda dengan Baseball
Sabtu, 17 September 2016
Jumat, 16 September 2016
DILWALE: New Face of Pyaar Ke Liye
September, tepat setahun
yang lalu (sepertinya) saya posting kabar baik tentang naskah saya yang mau
terbit. Berjudul Pyaar Ke Liye, dan excited banget sama
kelahirannya. Tapi sepertinya Allah lagi menguji saya. Setelah novel Allien
Cungkring tiga tahun lalu batal terbit, tahun lalu novel tersebut batal terbit
juga. Jangan tanya gimana perasaan saya. Hancur banget! Waktu Allien Cungkring
batal terbit, saya cuma berseru--oohh, gitu ya mbak? Yaudah deh nggak apa-apa.
Meski kesel nggak jadi terbit, tapi saya tetap baik-baik aja. Nggak sehancur
waktu novel Pyaar Ke Liye itu batal. Saya nggak cuma nangis, tapi
guling-guling. Sesek banget!
![]() |
Cover lama Pyaar Ke Liye |
Mungkin karena ngerasa
perjuangan bareng novel yang awalnya saya kasih judul Humdard itu
berat banget. Butuh riset seumur hidup. Karena suka India nggak bisa cuma
karena Serial India lagi tayang di Indonesia. Saya harus familiar dulu sama
negaranya. Tahu apa yang tabu di sana dan bagaimana logat orang-orang sana.
Seru-seruan akrab ataupun seruan formalnya. Enggak bisa kalau cuma setahun dua
tahun. Faktanya, saya tahu all about India sejak kecil lewat film Bollywood.
#nyengir.
Kamis, 15 September 2016
Pengalaman Meeting Bro n Bray
![]() |
Trans TV tampak depan |
Guys saya pengin cerita tentang pengalaman saya beberapa waktu lalu pas meeting alias brainstorming bareng Script Editor Bro n Bray di Trans TV. Kesekian kalinya aku ke Trans rasanya takut banget kalo sewaktu-waktu ketemu Adipati Dolken—jeehh—Adipati Dolken sibuk syuting kaleeeesss… Biasanya kalo BS itu palingan bareng Om Ceko aja. Ekspektasi aku kali ini pasti sama SE lainnya juga. Aku dateng udah telat banget, mungkin udah selesai BS-nya, pikirku. Tapi ternyata, malah belum mulai. Padahal kan lumayan ya kalau udah selesai, aku dateng tinggal makan-makannya aja. #ketawasetan
![]() |
Meeting pertamaku. (Ki-Ka) Aku, Haris, Om Ceko, Mas Poci, Mbak Tya |
Aku juga mau cerita sedikit, behind the story, gimana aku bisa masuk tim Bro n Bray sebagai penulis freelance. Bersama tujuh orang lain yang telah direkrut sama Om Ceko Spy, menulis Bro N Bay. Awalnya cuma dilakukan secara online, namun selang setahun, Om Ceko bilang penulis harus melakukan BS secara offline alias face to face. Jadilah saya nekat ikutan ke Jakarta. Ya meski tujuan awal ke Jakarta tidak hanya karena Bro n Bray. Ada sesuatu yang sebenernya cuma diketahui anggota Writer Block, #jiah jadi curcol.
Senin, 23 Mei 2016
A Little Story of 'Our Home'
Lama nggak nguprek-uprek ini halaman, jadi makin ngerasa bersalah. Sebenarnya aku juga nggak enak ninggalin
‘rumah ini’ begitu lamanya sampai-sampai sawangnya bisa dimuseumkan. Halah! Malah lebay-lebayan begini.
Selama ini aku belum juga menemukan topik menyenangakan untuk dibagikan
di dalam blog. Bahkan sampai pertengahan tahun, tak satupun judul kuposting.
Hebat banget, kan?
Don’t try what i've done if you still want to be a blogger!
Berhubung beberapa bulan terakhir aku lagi revisi naskah yang
bertahun-tahun mengendap di dalam laptup, aku jadi kepikiran untuk ngangkat
topik seputar proses menulis lagi dan lagi. Kali ini aku mau ngambil salah satu
naskah yang udah aku posting ke akun wattpad-ku. Yang selama sebulan ini
mati-matian kurevisi setelah setahun ngangkrak.
Senin, 12 Oktober 2015
Introducing Cast Of Pyaar Ke Liye
Hoaaa... Akhirnya setelah menanti dengan harap-harap cemas cover novel 'Pyaar Ke Liye' sudah keluar awal bulan oktober lalu. Senang sekali melihat hasilnya. Keren banget! Rasanya tidak sabar menimang novel tersebut.
Coba lihat deh!
Nah, berhubung tanda-tanda kelahiran 'Pyar Ke Liye' sudah terlihat, aku mau share sedikit tentang cast lead charachter di novel tersebut.
Coba lihat deh!
Nah, berhubung tanda-tanda kelahiran 'Pyar Ke Liye' sudah terlihat, aku mau share sedikit tentang cast lead charachter di novel tersebut.
Selasa, 18 Agustus 2015
About Me
Lahir di Langga payung, Sumatera Utara, 5 Juni 1992. Mulai menulis di bangku SMP. Saat itu karya pertamanya masih berupa puisi dan berhasil terbit di koran lokal waktu itu. Menyusul, karya lainnya berupa cerpen pernah dimuat di beberapa media nasional seperti Tabloid Gaul, Gadis, Kiss dan Story. Novel yang sudah beredar antara lain:
SOLO:
1) Allien Cungkring (2010)
2) True Love (2013)
3) Satu Untuk Selamanya (2013)
4) Friend Zone Forever (2014)
5) Keluarga Salah Gaul (2015)
6) Dilwale (2016)
7) Alien Cungkring (coming soon)
Duet:
1) KorbanPhp (feat Riana Dewi) (2014)
Antologi:
1) Cermin (2012)
2) I Miss You (2014)
3) 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstress (2016)
2) I Miss You (2014)
3) 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstress (2016)
Visit Vivie di:
Fanpage: Vivie Hardika
Twitter: @cacacungkring
Instagram: @xxcacacungkringxx
Wattpad: Viviehardika
LINE: Viviehardikadhawan
LEBARANKU YANG LEBIH BAIK
Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadhan, seluruh umat muslim di dunia merayakan hari kemenangan yang biasa disebut dengan Lebaran atau Idul Fitri. Takbir yang bertalu-talu sejak usainya sholat Isya hingga esoknya menjelang sholat Ied. Dan harapan ingin kembali dipertemukan oleh Ramadhan tahun depan terus digumamkan. Hal yang paling sakral dalam perayaan lebaran sudah tentu ‘sungkeman’ di mana setiap orang mengharapkan maaf dari kerabat, teman atau tetangga agar dapat kembali menjadi suci. Seperti sebuah kertas kosong yang dapat kembali dicoret dengan goresan-goresan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Jumat, 26 Juni 2015
KESERUAN BERSAMA MEREKA
Hai blogger, udah lama nggaknyoret-nyoret blog ini, jadi kangen.
Beberapa hari ini lagi sok sibuk, sok sineas banget, *peace. Setelah memosting
video promosi KSG dan LDR, rupanya Bibi memerhatikan hobi baruku. Beliau pun
memberi tahu kalau SCTV lagi ngadain festival film pendek, dan oh, aku langsung
tertarik. Sayangnya Bibi telat ngasih tau, aku pun jadi galau. Kalau nggak
salah Bibi ngasih taunya tanggal 10 juni gitu deh, terus Deadline upload film
pendeknya tanggal 27 juni. Doweweng!
Aku jadi kalangkabut nentuin tema. Sempat nguprek-nguprek draf, dan
ketemulah sama cerpenku bertahun-tahun lalu yang berjudul, Aku, Raja dan Mawar
Berduri. Kenapa aku milih cerpen tersebut buat divisualisasikan, karena
ceritanya simpel dan nggak perlu spesial efek nak-naik elang terbang segala.
So, aku langsung ngehubungin temenku buat ngerubah cerpen itu jadi skenario.
Dua hari, Skenario jadi, aku pun balik kalangkabut nyari aktornya. Paling susah
nyari aktor cowoknya nih. Kandidatnya ada, tapi doi enggak mau disuruh akting.
Euh nyebelin. Sempat nempah temen di geng Jebe buat jadi mawar, tapi tetep aja
gatot. Pas curhat ama tetua cermat, pas hari H malah kajol. Aaakk, galau berat.
Minggu, 31 Mei 2015
Minggu, 17 Mei 2015
Selasa, 05 Mei 2015
SIMILAR
9 dari 10 orang mengatakan kalau adik sepupu saya 'Anggi' ini mirip bangget ama saya. Dan orang kesupuluh itu saya. *ketawa lebar
Coba kalian perhatikan? Beneran mirip ga sih? Kalo mirip saya jadi ngerasa bersalah sama Mominya. Masa lebih mirip ke saya, gitu? Itu seperti pernyataan bahwa aset Mominya ke Anggi nggak ada. Di situ saya ngerasa bersalahnya.
Coba kalian perhatikan? Beneran mirip ga sih? Kalo mirip saya jadi ngerasa bersalah sama Mominya. Masa lebih mirip ke saya, gitu? Itu seperti pernyataan bahwa aset Mominya ke Anggi nggak ada. Di situ saya ngerasa bersalahnya.
Minggu, 26 Oktober 2014
Tentang 'VHARUNDIKA'
Sudah lama saya pengin bingits punya nama pena. Tapi keinginan itu tersandung terus sama ketidakrelaan membuang nama asli. Akhirnya ada 5 buku yang terbit punya nama pena yang beda-beda. Yang paling banyak emang Vivie Hardika. Tapi makin ke sini saya rasanya mantap sekali pengin pake nama pena di dalam setiap karya saya. And... that is...
'VHARUNDIKA'
Bukan tanpa alasan memang saya pake nama pena seperti itu. Vharundika sendiri adalah jelmaan nama saya yang sebelumnya saya cantumkan dalam sebuah karya. Vivie Hardika yang kata pertamanya disisakan 'just' V lalu digabung dengan kata selanjutnya Hardika.
Selain saya sendiri ingin menyembunyikan gender asli, dalam nama pena tersebut terdapat kata 'Run' yang saya selipkan di tengah nama.
And the another reason why I choosed the name is... Diharapkan dikedepannya saya bisa berlari mengejar impian saya. Membawa karya-karya saya berlari menuju puncaknya.Dan mungkin alasan paling konyol adalah saya cintah bingits sama Varun Dhawan. *dancing ala Radha. Oh, Don't worry Ranbir. You should definitely being my first! *kissed
Now how about my new name?
Simpel dan Kece kan?
Mulai 2015 kalau lihat novel yang ada nama Vharundika-nya, pastilah itu karangan saya. Karena penulis yang namanya Vivie pasti bukan cuma saya, tapi yang namanya 'Vharundika' It has and must to being 'just' ME!
*By the way yang mau baca novel saya dengan nama baru, mungkin bisa ngintip di sini ya
Selain saya sendiri ingin menyembunyikan gender asli, dalam nama pena tersebut terdapat kata 'Run' yang saya selipkan di tengah nama.
And the another reason why I choosed the name is... Diharapkan dikedepannya saya bisa berlari mengejar impian saya. Membawa karya-karya saya berlari menuju puncaknya.
Now how about my new name?
Simpel dan Kece kan?
Mulai 2015 kalau lihat novel yang ada nama Vharundika-nya, pastilah itu karangan saya. Karena penulis yang namanya Vivie pasti bukan cuma saya, tapi yang namanya 'Vharundika' It has and must to being 'just' ME!
*By the way yang mau baca novel saya dengan nama baru, mungkin bisa ngintip di sini ya
Thanks before for u guys *much big hug and kiss
Selasa, 23 September 2014
Reason - Satu Untuk Selamanya
Haykal masih menggenggam tangaku erat, membawa tubuhku melayang bersamanya. Aku tidak tahu ke mana akan di bawa setelah ini. Aku ingin menanyakannya, tapi bibirku seakan enggan.
Pertanyaan tak terucap itu terjawab sudah. Haykal membawaku kembali ke dalam kamarku.
“Kembalilah, Rel…” katanya melepaskan genggamannya.
“Apa aku bisa? Tanpamu?”
Haykal mengangguk pelan. Beberapa detik kemudian, ia mengerling dariku, menatap seseorang yang tertidur di atas tempat tidurku. “Lihatlah! Apa kamu tidak iba melihat tubuh itu?”
Itu… Aku!
“Apa kamu tidak capek terdiam terus…?” tanyanya.
Aku hanya diam, memperhatikun diriku yang tertidur, memperhatikan lekat, dan terus memperhatikannya dalam diam.
“Apa aku bisa?”
--Cuplikan Reason, Hal 173 #SatuUntukSelamanya by Vivie Hardika
Selasa, 31 Desember 2013
REVIEW #SUS
Ternyata ngebaca
naskah mentah dengan naskah yang sudah cetak itu beda rasanya lho. Waktu masih
berbentuk mentah, kayaknya seneng gitu. Apalagi pas ngedit setelah di ACC,
rasanya kupingku terbang melayang. Tapi pas udah jadi novel begini, saya
malu-malu gitu bacanya. Terus lama-lama saya jadi lupa kalau saya yang nulis.
Waktu mulai ngebaca ulang, saya jadi ngerasa pembaca. Maka dari itu saya mau
review #SUS di blog aja. Nggak spoiler deh, cuma mau ngomentarin aja yang
menurut saya kurang pas sebagai pembaca. Sebagai PEMBACA!!!
*dan ada sedikit
tanggapan juga sebagai penulis.
·
Ucapan
terimakasihnya, gila! Sehektar!!!
—maklum, dibuku pertama nggak pake thanks to
jadi balas dendam gitu deh.hehehe
·
Tanda seru
di bagian awal sungguh sangat mengganggu! Ngerasa dibentak-bentak gua bacanya.
—padahal
udah saya edit setiap tanda serunya.Mungkin hasil editan saya nggak
dipakai editor. Huaaa…
·
Bahasanya
juga kaku di awal-awal, saya jadi ngerasa lagi ngebaca logatnya dubbing di
drama korea. Juga banyak pengulangan kata di setiap narasi. Jadi aneh bacanya.
—hehehe…
·
Settingnya
kurang menonjol, mungkin karena pake POV1 kali ya.
—hhehehe…
·
Pada waktu
Rheya ngomong sabar ke Arel itu kok kayaknya gimanaaa gitu… ngerasa aneh aja
bacanya. Perubahan mood Arel juga terjadi dengan sangat singkat.
—Huhuhu… Next time lebih memainkan emosi.
·
Sayang
cuma 192 hal, padahal kalau bisa lebih tebel, ceritanya bisa tereskplore lagi.
Lebih bikin penasaran, greget dan bikin gua yang ngebaca ngerasa sayang buat
cepat-cepat ngelarin. #SUS saya baca dalam hitungan jam. Agak datar gitu…
—Iya ya kurang tebel. Kalau tebel kan lumayan
royaltinya. Haghaghag… *Plak!
·
Blurb-nya
bikin penasaran, tapi setelah menamatkan Novel ini gua jadi mikir, kok nggak
nyambung ya sama judulnya?
—disambung-sambungkan aja deh, ya. hihihi
·
Menurut
saya kelebihan #SUS terletak pada tema. Suka sekali dengan adegan Haykal
memberitahu kebenaran dengan caranya. Pangeran Astralnya juga manis banget,
nggak nakutin. Endingnya nggak kayak novel teenlit kebanyakan yang selalu
berakhir dengan jadian. Yang terakhir, #SUS lebih bagus dari novel pertamanya
penulis. Gua yakin, makin lama penulis bisa menulis dengan sangat bagus. Good
Luck!
—tengkyu atas komentar dan masukannya. Next
project bakalan lebih bagus lagi.
·
Dari lima
bintang, Satu Untuk Selamanya saya
kasih 2 bintang.
—Xie Xie Ni, semoga novel berikutnya kasih 10
bintang ya, *Lho?
Jumat, 06 Desember 2013
Senin, 18 November 2013
Langganan:
Postingan (Atom)