Saya (jadi) suka menulis sejak saya jatuh
cinta pada seseorang 12 tahun silam. Awalnya saya menulis puisi ala ebege alay
yang rima-nya awut-awutan yang seiring berjalannya waktu menulis puisi saya
tinggalkan. Berganti dengan cerita pendek, lalu lambat laun novel pertama saya
tulis dibangku SMA. Jangan tanya bagaimana tulisan pertama saya, dih, malu
banget kalau saya buka lagi itu novel. EyD acak-acakan dan alurnya terlalu FTV.
Maklum sih, dulu saya nulis novel karena kebanyakan nonton FTV. Dan dari hobi
nonton itulah saya pun bercita-cita menjadi penulis skenario di PH yang saya
suka banget. Tapi lama kelamaan cita-cita itu semakin tersingkir karena saya
tahu menulis skenario itu ga gampang. So, saya mengambil keputusan untuk tetap
menulis novel saya.
 |
Kemsasnas 2012 di Cikole Bandung |
Tahun 2011, saya masuk kelas cendol. Awal
tahu cendol dari teman-teman Storylovers. Jadi dulu itu ada majalah khusus
cerpen bernama Story, dari sana saya berkenalan banyak nama hebat dan akhirnya
masuk kelas cendol dan belajar banyak tentang dunia tulis menulis. Dan kelas
itulah yang mengantarkan saya sampai ke titik ini, kualitas menulis saya
semakin berkembang.

Cendol sangat berjasa banget bagi saya.
Karena cendol, tahun 2012 saya nekat ikutan kemsas dan itu pertama kalinya saya
keluar dari sumatera. Jika bukan karena Cendol mungkin tidak akan ada
karya-karya saya betebaran di majalah kala itu. Seandainya tidak ada Cendol
mungkin hari ini saya tidak akan menulis skenario sama seperti yang saya inginkan
dulu. Dan segala pencapaian yang meskipun nggak ada hubungannya dengan menulis,
tetap saja ada kelas Cendol yang berada di baliknya. Karena segala yang saya
dapatkan hari ini berawal dari Cendol. Dan hebatnya silaturahmi yang terjalin,
masha Allah, sampai hari ini saya masih merasakan momen kekeluargaan yang hangat
dari anak-anak cendol meski kelasnya udah vakum.
 |
Cendolers wilayah Medan (CERMAT) |
 |
Kopdar Cendol kesekian |
Saya benar-benar mencintai Cendol. Thanks
to Bunda Erin yang lebih dulu mengenalkan saya pada Cendol. Terima kasih paling
besar untuk Mayoko Aiko, founder
Cendol yang sering saya panggil Appa. Terima kasih untuk cinta paling
hangatnya. Terima kasih untuk rekan-rekan menulis saya di Cendol yang tidak mungkin
saya sebutkan satu-satu. Karena Cendol benar-benar BIG FAMILY.
 |
Penulis Skenario Bro n Bray |
 |
With Prachi Desai, Bollywood Actress |
Jika saya tidak bergabung dengan Cendol mungkin hari ini saya masih jadi
penulis yang stay di rumah, tepatnya di dalam kamar.
 |
My BOOKS |
Aku bangga sama kamu vie. Aku bahagia juga bisa kenal kamu dari CENDOL. Yuk kita tetap perjuangkan impian kita sama sama. Bismillah. YOSH.
BalasHapusWah keren mba teruskan :) semangat
BalasHapus